TNI AL Siapkan Satu Kapal Bantu Hidro-oseanografi untuk Pushidrosal

15 Desember 2023

Kapal bantu hidro-oseanografi sekaligus sebagai kapal penyelamat kapal selam/submarine rescue (all photos : Robe87)

Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut menyiapkan tambahan satu kapal bantu hidro-oseanografi (BHO) yang juga berfungsi sebagai sistem evakuasi kapal selam (SRVS) untuk Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal). 

Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menjelaskan tambahan satu unit kapal BHO itu untuk meningkatkan kerja-kerja survei dan pemetaan dasar laut yang merupakan tugas utama Pushidrosal. 

“Untuk alutsistanya (Pushidrosal) akan ada penambahan. Satu unit lagi BHO sedang disiapkan dan nanti berfungsi selain sebagai kapal hidro-oseanografi juga sebagai kapal rescue (penyelamat, red.) terhadap kapal selam,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers selepas upacara serah terima jabatan Komandan Pushidrosal (Danpushidrosal) dan Pangkolinlamil di Markas Komando Kolinlamil, Jakarta, Senin. 


Kapal yang disebut oleh Ali merujuk pada SRVS (submarine rescue vehicle system) buatan buatan perusahaan Inggris, Submarine Manufacturing & Products (SMP), yang pengadaannya bekerja sama dengan PT BTI Indo Tekno.

Dalam kontrak pembelian yang diteken Kementerian Pertahanan RI dan PT BTI Indo Tekno pada 1 September 2023, pembelian SRVS mencakup satu unit kapal selam penyelamat (SRV-F Mk.3), satu unit mothership dan kelengkapan lainnya (decompression chamber, launch and recovery system, air transportability equipment, dan remotely operated vehicle). 

Nilai kontrak pembelian sistem kapal evakuasi itu mencapai 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,5 triliun. 


Dalam laman resmi Submarine Manufacturing & Products, SRV-F Mk.3 dapat menyelam sampai kedalaman lebih dari 500 meter.

Sejauh ini, Pushidrosal diperkuat oleh beberapa kapal, tetapi yang dapat dioperasikan untuk survei laut dalam (deep water) hanya KRI Rigel-933 dan KRI Spica-934. 

Dalam pencarian kapal selam KRI Nanggala-402, Pushidrosal turut mengerahkan KRI Rigel-933 untuk menyisir perairan di utara Bali. KRI Rigel, begitu pun dengan KRI Spica, yang dibuat di Prancis mampu mendeteksi dasar laut sampai kedalaman 6.000 meter. 

Dua KRI itu, pada tahun ini, terlibat dalam beberapa operasi, di antaranya survei dasar laut bersama dengan kapal Prancis di Selat Malaka dan dengan kapal Australia di perbatasan RI dan Australia di Laut Timor. (Antara)


Danpushidrosal awali upacara peletakan lunas kapal BHO di Batam

Jakarta, ---- Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Budi Purwanto mengawali Upacara Peresmian Peletakan Lunas Kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) (Ocean Going) di PT Palindo Marine Batam, Kamis (14/12/2023).

Danpushidrosal secara simbolis melakukan pengelasan pada pelat material lambung kapal. Acara kemudian dilanjutkan oleh Sekretaris Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Heru Sudarmanto mewakili Pejabat pembuat Komitmen (PPK), menandatangani Protokol Penyelesaian Upacara Peletakan Lunas.

Upacara Peresmian Peletakan Lunas ini menjadi langkah awal untuk menciptakan kapal BHO yang akan menjadi salah satu kekuatan strategis bagi Indonesia di dunia maritim dan menandai komitmen penuh Indonesia untuk mengembangkan kemandirian dalam industri maritim dan meningkatkan kehandalan keamanan laut serta menunjukkan kepada dunia Internasional kemampuan unsur TNI Angkatan Laut di bidang pertahanan dan riset kelautan setelah sebelumnya sukses dengan KRI Rigel-933 dan KRI Spica-934.

Sistem wahana penyelamat kapal selam SRV-F Mk.3 yang akan melengkapi kapal BHO 105 (photo : SMP)

Kemhan selaku pemesan dan pemegang kontrak pengadaan kapal dengan Abeking & Rasmussen Jerman yang bekerja sama dengan galangan Kapal PT Palindo Marine Batam sebagai bagian dari Transfer of Technology untuk membangun kapal BHO (Ocean Going) agar dalam proses pembangunan kapal tersebut dapat diterima tepat waktu dan tepat mutu.

Pengadaan Kapal BHO (Ocean Going), sebagai bagian dari langkah strategis Kementerian Pertahanan, menjadi proyek berdurasi 3 tahun yang dimulai sejak Januari 2023 hingga Desember 2025, tahapan proyek mencakup berbagai kegiatan seperti Main Ships Design Plan Review, Starting of Steel Cutting, Keel Laying, Launching, Shipnaming, Comissioning, Harbour Acceptance Test, Sea Acceptance Test, Crew Training, dan diakhiri penyerahan Kapal BHO kepada pihak pemerintah RI di akhir 2025. (Pushidrosal)

Subscribe to receive free email updates: