Perjalanan Riset Roket RHAN-122B, Dari Alih Teknologi hingga Menghasilkan Lisensi

17 Desember 2023

Prototipe launcher roket RHAN 122B (photo : Delimajaya)

Jakarta - Humas BRIN. Roket RHan-122B sebuah lompatan teknologi dalam bidang pertahanan, telah mencapai tonggak penting dengan pendaftaran tujuh paten terkait desain dan teknologi canggihnya. Dikembangkan oleh Pusat Teknologi Roket LAPAN bersama Konsorsium Roket Nasional sejak 2006, roket ini menggunakan bahan bakar padat komposit berbasis HTPB/AP dengan konfigurasi grain propelan ganda, hollow, dan star-7. 

Dengan panjang total 2915 mm dan berat 63 kg, RHan-122B memiliki 4 sirip lipat berbentuk seperempat lingkaran dan diluncurkan melalui sistem peluncur multi laras tabung. Roket ini mampu menjangkau hingga 28 km, dan dapat membawa warhead seberat 18 kg.

Perjalanan pengembangan roket ini melewati tahap desain konseptual, desain awal, pembuatan prototype, serta serangkaian pengujian statis dan dinamis sejak 2009 sebagai respons atas kebutuhan substansi roket GRAD RM 70 yang diimpor oleh Marinir TNI AL.

Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Robertus Heru Triharjanto menceritakan bahwa pengembangan RHAN 122 itu mulai ketika dirinya menjelang pindah ke Teknologi Satelit. "Jadi waktu itu dari marinir yang dipinjamkan ke kita dan teknologinya probably different. Mereka itu propellantnya berbeda, mereka pakai double base ya, dengan teknologi prosesnya yang berbeda," ujarnya saat penandatangan kerja sama lisensi antara BRIN dan PT Pindad, Kamis (14/12). 


Oleh karena itulah, tim periset yang terdiri dari Henny Setyaningsih, Rika Andriarti, Heru Supriyatno, Lilis Mariani dkk harus memutar otak dengan modal yang kita punya, dapat melakukan reverse engineering atau alih teknologi untuk RHAN 122 itu. "Tapi kita stay with the plan, user requirement-nya harus bisa masuk, harus bisa lebih baik, dan risetnya makan waktu cukup lama, lebih dari 10 tahun," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, pada 2018, modifikasi pada desain sirip folded fin dilakukan dengan beralih dari bahan aluminium ke baja dan sistem pengunci fin menggunakan locking fin, menggantikan pengunci awal berbasis pegas. Modifikasi pada nozzle roket menjadi 2 bagian juga dilakukan tanpa cover nozzle.

Setelah modifikasi pada nozzle dan fin, kinerja terbang RHan-122B menjadi stabil dan konsisten, yang pada 2019 berhasil memperoleh sertifikat kelaikan udara sebagai senjata udara militer dari Badan Sarana Pertahanan, Kementerian Pertahanan dan Keamanan.

Pencapaian sertifikat ini memunculkan urgensi untuk mendaftarkan paten dan me-lisensikan teknologi roket ini untuk produksi massal. Meskipun demikian, proses pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terhambat oleh prioritas pada jalannya kegiatan pengembangan.



Perubahan manajemen dari LAPAN ke BRIN di akhir 2021 memperkuat fokus pada riset dan pengembangan, dengan mengalihkan produksi massal ke industri pertahanan. Akhirnya, pada pertengahan 2023, tujuh paten terkait RHan-122B telah terdaftar setelah percepatan penyusunan ulang draft HKI, memulai pembahasan kontrak lisensi dengan industri pertahanan.

Langkah ini menandai komitmen Indonesia dalam menguatkan teknologi pertahanan lokal, memperkuat kemandirian negara dalam sistem pertahanan modern. Tunggu informasi selanjutnya saat proses kontrak lisensi dengan industri pertahanan berlanjut.

"Kalau menurut saya itu salah satu yang paling berhasil menghasilkan produk. Dan akhirnya perjalanan panjang itu sekarang sampai ke mass production, dan kita sampai ke hari ini, dimana kita melakukan secara proper. Jadi sudah dalam bentuk Kekayaan Intelektual yang kemudian dilisensikan, di TOT-kan, itu sudah standarnya seperti yang kita harapkan untuk sebuah lembaga riset, dan kemudian hasilnya digunakan oleh Industri," jelasnya. 

Adapun tujuh Kekayaan Intelektual berupa Paten sebagai berikut, yaitu Metode Pemasangan Propelan Padat dan Inhibitor Pada Motor Roket, Peralatan dan Sistem Rangkaian Penyala Roket Tipe Piroteknik dengan Struktur Menggunakan Bantalan Poros, Metode Pembuatan Insulasi Termal dengan Menggunakan Peel Ply pada Motor Roket Padat, Sistem Propulsi Motor Roket Kaliber 122mm Menggunakan Propelan Padat Komposit Konfigurasi Ganda, Propelan Padat Komposit HTPB/AL/AP Trimodul, Nozel Roket Modular dengan Fitur Pencegah Kebocoran Gas Panas, dan Nose Cone Tumpul yang Dilengkapi Bodem untuk Roket Artileri.

Subscribe to receive free email updates: