Kapal tunda TD Umsini dan TD Irau (photos : TNI AL)
TNI Angkatan Laut kembali melaksanakan pembangunan dua Kapal Harbour Tug dimana pembangunannya memanfaatkan Industri Dalam Negeri yaitu PT. Noahtu Shipyard yang merupakan implementasi dari program pemerintah dalam Peningkatan Penggunaaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Delivery kedua Kapal Harbour Tug secara simbolis dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono di Jakarta, Senin (21/08).
Kapal yang diberi nama TD Umsini dan TD Irau, merupakan Kapal Tunda TNI AL yang dirancang untuk memberikan pelayanan pemanduan dan penundaan dalam membantu pergerakan manuver Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) keluar masuk pelabuhan.
Diungkapkan oleh Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono dalam kesempatan tersebut bahwa, dengan tersedianya harbour tug yang mumpuni, akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas waktu serta keamanan bernavigasi bagi KRI yang akan lepas sandar di pelabuhan pangkalan TNI AL.
“Disamping itu, pembangunan harbour tug TD Umsini dan TD Irau oleh PT. Noahtu Shipyard merupakan salah satu bukti nyata dari kemandirian industri pertahanan dalam negeri”, tandas Wakasal.
Pembangunannya dilatarbelakangi dengan bertambahnya unsur KRI di Koarmada III, dimana saat ini sudah diperkuat kapal jenis Angkut Tank, Bantu Rumah Sakit dan Patroli, sehingga dibutuhkan adanya kapal tunda. Adapun dua unit kapal Harbour Tug ini nantinya akan ditempatkan di Koarmada III.
Kedua Kapal tersebut memiliki panjang 30 meter, dengan lebar 12 meter, serta tinggi 5,10 meter. Memiliki kecepatan hingga 12 knot dengan endurance hingga 5 hari, serta dilengkapi dengan akomodasi untuk 10 orang personel. Selain sebagai kapal tunda, keduanya juga berfungsi sebagai kapal Search and Resque (SAR) karena dilengkapi dengan Fire Fighting untuk membantu pemadaman serta evakuasi korban di laut.
Sejumlah kemampuan juga dimiliki oleh kapal tersebut diantaranya, Bollard Pull 35 ton, sudut pandang Rumah Kemudi hingga 360°, pemindahan kapal dan escorting services dengan menggunakan winch yang ada di haluan dan buritan, dilengkapi dengan Sistem Propulsi Azimuth Stern Drive sehingga kapal dapat bermanuver 360° diam di tempat.
Kapal ini juga dilengkapi External Fire Fighting System dengan Independent Engine Drive kapasitas 650 m3/jam dengan jangkauan 90 meter untuk penanggulangan kebakaran di laut atau pelabuhan, dan kapal ini memiliki Sistem Oil Dispersant kapasitas tanki 3 m3/jam untuk penanggulangan pencemaran air laut oleh tumpahan minyak di laut.
TNI AL terus berkomitmen untuk melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), serta mengurangi produk impor. Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali baru-baru ini. Langkah ini diambil guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian, sekaligus sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global.
(TNI AL)