Gambar yang dirilis Kemhan menunjukkan Black Hawk yang diincar merupakan jenis Battle Hawk (photo : Kemhan)
KOMPAS.com - Indonesia berencana akan membeli 24 unit helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk dari Amerika Serikat (AS) untuk TNI.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan telah menandatangani surat perjanjian pendahuluan di fasilitas Lockheed Martin, Washington pada Rabu (23/8/2023).
Penandatanganan itu dilakukan dengan Vice President of Global Business Development Sikorsky Lockheed Martin, Jeff White.
Ini menjadi rencana pembelian alutsista selanjutnya setelah jet tempur F-15EX.
Spesifikasi S-70M
Black Hawk merupakan versi upgrade dari S-70i dan telah menerima sertifikasi dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pada Februari 2019.
Dikutip dari Lockheed Martin, helikopter Sikorsky S-70 dikonfigurasikan untuk berbagai misi, termasuk patroli, pencarian, pengangkutan kargo, dan transportasi VIP.
Bahkan, Black Hawk memiliki kemampuan untuk beroperasi di tempat yang tidak memungkinkan bagi pesawat.
Helikopter ini dapat menampung berat hampir 10.000 kilogram saat lepas landas, dengan membawa dua awak dan 13 tentara.
Spesifikasi Black Hawk yang dirilis Kemhan (image : Kemhan)
Black Hawk mampu melaju hingga kecepatan 302 Km per jam, kecepatan jelajah maksimum 268 Km per jam, dan jangkauan maksimum 496 Km.
Tak hanya itu, helikopter ini juga memiliki sistem persenjataan canggih.
Termasuk di antaranya adalah rokter 70mm, senapan mesin GAU-19 12,7 mm, senapan mesin M-134 7,62 mm, sistem manajemen senjara, dan tampilan pada helem.
Struktur badan Black Hawk juga dapat menahan tembakan senjata kecil dan proyektil dengan daya ledak tinggi.
Akses masuk atau keluarnya awak dan pasukan masing-masing disediakan oleh dua pintu kokpit yang dapat dibuang, serta dua pintu kargo geser.
Untuk kokpit, helikopter ini dilengkapi dengan rangkaian avionik canggih yang memiliki empat perangkat berukuran 10 inci.
Selain itu, terdapat juga layar multifungsi berwarna (MFD), sistem kontrol penerbangan otomatis digital ganda, dan sistem manajemen penerbangan (FMS).
Sistem navigasi dan komunikasinya mencakup sistem GPS/INS tertanam ganda dengan peta digital, dua radio UHF/VHF AM/FM, pencari arah otomatis, VOR/ILS, dan sistem komunikasi digital (ICS) awak tiga stasiun.
Sistem bahan bakar S-70 terdiri dari dua tangki bahan bakar yang antitabrakan dan dapat tersegel dengan sendiri.
(Kompas)