Perakitan helikopter Super Puma di PT DI (photo : Liputan6)
Top! 5 BUMN yang Dapat PMN 2024 dari Sri Mulyani
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam RAPBN tahun anggaran 2024, pemerintah menetapkan investasi kepada sektor infrastruktur, industri dan lainnya akan dilakukan melalui alokasi PMN. Adapun, nilainya diperkirakan mencapai Rp 28,59 triliun.
Dikutip dari Buku II Nota Keuangan, nilai PMN tersebut terdiri dari Rp 14,4 triliun kepada BUMN di sektor infrastruktur dan PMN sektor lainnya Rp 14.19 triliun.
Lebih lanjut, PMN nontunai diberikan dalam bentuk konversi utang pokok menjadi tambahan PMN akan dialokasikan sebesar Rp 649,2 miliar kepada PT Dirgantara Indonesia (Persero) melalui induk holding-nya yaitu PT Len Industri (Persero).
Outstanding utang PT Dirgantara Indonesia (Persero) sebesar US$43,5 juta tersebut berupa utang pokok sebesar US$43,5 juta dan bunga sebesar US$ 56,1 ribu. Telah disepakati bahwa utang pokok akan ditindaklanjuti dengan proses restrukturisasi melalui cara konversi menjadi tambahan PMN.
Untuk LPEI, dalam RAPBN tahun anggaran 2024, Pemerintah kembali mengalokasikan investasi terkait penugasan khusus ekspor sebesar Rp 10 triliun.
LPEI mendapatkan penugasan khusus ekspor (PKE) dari Pemerintah untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, namun dianggap perlu oleh Pemerintah.
Tambahan PMN akan digunakan untuk menambah kapasitas dari PKE yang alokasinya sudah mendekati pagu. Selain lima BUMN ini, Rancangan UU APBN 2024 memuat sejumlah BUMN yang akan mendapatkan PMN dalam bentuk BMN pada 2024, yaitu sebagai berikut:
a. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero);
b. Perum DAMRI;
c. Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia;
d. PT Pertamina (Persero);
e. PT Bio Farma (Persero);
f. PT Varuna Tirta Prakasya (Persero);
g. PT Perkebunan Nusantara III (Persero);
h. Perum Perumnas;
i. PT Hutama Karya (Persero);
j. PT Sejahtera Eka Graha;
k. PT Danareksa (Persero); dan
l. Badan Bank Tanah
See full article CNBC Indonesia