Penerjunan malam hari dengan menggunakan peralatan tempur lengkap yang dikenal dengan combat freefall merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki oleh segenap prajurit Intai Amfibi Marinir, hal tersebut sebagai salah satu sarana infiltrasi melalui media udara untuk menyusup ke daerah yang sudah dikuasai atau berpotensi diduduki oleh musuh.
Sebanyak 2 tim tempur Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Yontaifib 1 Mar) diterjunkan dari ketinggian 7.000 feet dengan perlengkapan tempur perorangan lengkap. Kegiatan penerjunan tempur menggunakan pesawat Cassa NC-212 U-6298 dari Skuadron 600 Wing Udara 1 Puspenerbal Tanjung Pinang dengan Pilot Kapten Laut (P) Indra Permana P. dan Co Pilot Lettu Laut (P) Avif Budi dengan lokasi droping zone (DZ) di Desa Sukaharja, Kec.Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/06/2022) Malam.
Kegiatan ini masih dalam rangkaian latihan satuan dasar (LSD) II Triwulan II tahun anggaran 2022, hal tersebut merupakan wujud implementasi perintah harian Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E.,M.M., tentang membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan profesional serta tangguh.
Komandan Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Danyontaifib 1 Mar) Letkol Marinir Jan Risa Romy U., M. Tr.Opsla., menjelaskan, penerjunan tempur (junpur) malam ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kerjasama hubungan tim yang baik dan mempunyai kemampuan teknis dan taktis dalam operasi darat dan operasi amfibi.
Kegiatan tersebut di tinjau langsung oleh Komandan Pasmar 1 (Danpasmar 1) Brigjen TNI (Mar) Hermanto, S.E., M.M., CSBA., beserta Asisten Intelijen (Asintel) Danpasmar 1 Kolonel Marinir Carles Arianto Lumban Gaol, Asisten Operasi (Asops) Danpasmar 1 Letkol Marinir Dwi Aryanto W, S.E. dan Komandan Detasmen Markas Pasmar 1 (Dandenma Pasmar 1) Letkol Marinir Widi Handono.