Kiprah ATC Mobile dalam HUT TNI AU 2023

12 April 2023

ATC Mobile MATC 8100 dalam HUT TNI AU ke-77. Terlihat juga rantis Comob (kanan) sebagai backup system (all photos : MyLesat)

MYLESAT.COM – Upacara HUT TNI AU ke-77 tahun ini diperingati secara meriah dan dipenuhi atraksi kemampuan yang menunjukkan profesionalisme prajurit TNI AU. Upacara digelar di Taxiway Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada 9 April 2023. Total 89 pesawat dari berbagai jenis dilibatkan dalam demonstrasi ini plus 3.300 prajurit.

Tentu tidak mudah mengatur pergerakan 89 pesawat pada saat bersamaan di satu wilayah udara. Karena kita tahu, ruang udara digunakan untuk berbagai kepentingan baik oleh penerbangan sipil maupun militer. Pengaturan penerbangan selama demo tidak hanya dilakukan oleh Air Traffic Control (ATC) Bandara Halim Perdanakusuma tapi juga oleh TNI AU sendiri.

Tidak banyak yang tahu, dan kalaupun melihat, hanya memerhatikan selintas sebuah menara portabel menjulang delapan meter di belakang tenda undangan. Ya, itulah MATC 8100 yang merupakan ATC Mobile dan berada di bawah kendali Koopsud I. ATC Mobile ini untuk pertama kali terlihat saat parade HUT TNI ke-69 di Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur.

ATC Mobile

Hingga saat ini, TNI AU sudah memiliki tiga ATC Mobile yang tersebar di tiga Komando Operasi Udara (Koopsud). ATC Mobile ini sudah proven dengan melakukan pergeseran untuk kebutuhan operasi ke Ranai di Natuna dan pengamanan KTT G20 di Bali beberapa waktu lalu.

MATC 8100 adalah sebuah inovasi untuk mengatasi kendala dalam pengendalian penerbangan yang dibuat BSS Defence and Security Solutions, Belanda.

“ATC Mobile ini mulai memperkuat TNI AU sejak tahun 2013,” jelas Lettu Lek Deni Setyo Prabowo, alumni AAU 2015. Kebetulan sekali, Lettu Deni menjadi perwira tertua dari Satkomlek Koopsud I yang mengoperasikan ATC Mobile ini.


Menurutnya, ATC Mobile ini memiliki fungsi standar layaknya tower bandara dengan jangkauan 100 Nm.

Untuk itu, di dalam kabinnya yang sejuk sudah tersedia radio VHF, UHV, dual band V/UHF, HF transceiver, base station untuk ground to ground, GPS, dan sistem perekaman hingga 100.000 jam baik secara manual maupun digital.

Selain itu, MATC 8100 juga dilengkapi AWOS (Automatic Weather Observing System) yang menampilkan data arah angin, kecepatan, tekanan, suhu, kelembaban, dan titik embun.

Dalam setiap event pelibatannya, ATC Mobile dioperasikan oleh perwira tertua yang ditunjuk sebagai mission director. Terdapat tiga layar komputer yang terintegrasi dengan keempat sistem radio yang digunakan. Semuanya juga terintegrasi.

Dalam demo udara ini, ketiga layar monitor digunakan untuk menangani setiap kelompok pesawat yang akan melakukan flypast atau demonstrasi. Dua layar monitor digunakan untuk handle penerbangan dan satu monitor untuk ATC Bandara Halim Perdanakusuma.

Menegaskan penjelasan Kolonel Yoga, Lettu Deni mengatakan bahwa ATC Mobile berfungsi sebagai pengatur pada saat flypast demo HUT TNI AU ke-77. “Keberadaan ATC Mobile ini sangat membantu tower bandara yang mengatur seluruh penerbangan pada saat bandara dinyatakan close untuk sementara selama kegiatan,” jelas Deni.

Saat digelar ke Ranai beberapa waktu lalu, ATC Mobile dibawa menggunakan pesawat C-130 Hercules. ATC Mobile juga bisa digotong menggunakan sling helikopter CH-47 Chinook. Jika menggunakan jalur laut, disyaratkan kapal dengan ukuran deck cargo 40 kaki.

Sesuai spesifikasinya, MATC 8100 memiliki panjang 10,4 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 2,5 meter, dan berat 12,5 ton. Ketinggian menara maksimal bisa dinaikkan hingga 8,75 meter.


Untuk pengoperasiannya, digunakan genset 50 Kva untuk menyuplai listrik ke sistem radio, cooler, dan hidrolik.

Jika genset mati maka otomatis digunakan genset cadangan (secondary). Andaikata kedua genset ini pun bermasalah, dalam kondisi emerjensi seperti ini maka catu daya akan dialihkan ke baterai UPS yang mampu bertahan selama satu jam. “Back up system-nya sangat baik,” jelas Deni.

Dalam demo udara HUT TNI AU ke-77 ini, ATC Mobile masih didukung rantis Comob (communication mobile) sebagai backup. Rantis Comob memang bukan bagian dari sistem ATC Mobile, namun sering disertakan sebagai cadangan dalam kondisi emerjensi.

Minimal dibutuhkan tujuh personel untuk mengaktifkan ATC Mobile hingga siap operasi. Setiap personel memiliki tanggung jawab masing-masing. Ada yang di ruang controll, sisi tengah, genset, dan hidrolik.

Saat KTT G20 di Bali, sempat dilatihkan posisi scramble untuk mengukur kecepatan reaksi dan kesiapan operasi personel.

Menurut Lettu Lek Deni Setyo Prabowo, dibutuhkan waktu sekitar 25 menit hingga siap operasi dengan catatan ATC Mobile sudah ada di lokasi yang ditentukan. Sesuai skedul, ATC Mobile Koopsud I ini akan menjalani tahap pemeliharaan rutin pada tahun ini.

“Ini adalah salah satu kemampuan TNI AU yang jarang diketahui publik, dengan ATC Mobile ini maka personel TNI AU bisa mengendalikan operasi udara dimanapun dan kapanpun sesuai perintah Panglima TNI,” ungkap KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

See full article MyLesat

Subscribe to receive free email updates: