Askomlek KSAL Sebut Alutsista TNI AL secara Bertahap Akan Dilengkapi Pernika, Ini Keunggulannya

02 April 2023

Pernika Elektrooptikal (EO) dan Infrared (IR) Radamec 2500 pada KRI Bung Tomo class (photo : MDC)

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Komunikasi dan Elektronik (Askomlek) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda Dwika Tjahja Setiawan mengatakan, alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL akan dilengkapi pertahanan elektronika (Pernika) secara bertahap. 

Kelengkapan pernika itu untuk mengikuti perkembangan teknologi dalam operasi militer modern. 

“Jadi, sekarang alutsista yang kami bangun sudah secara bertahap kami lengkapi dengan Pernika. 

Radar Electronic Support Measures (RESM) Thales Vigile 100S Mk2 pada KRI Diponegoro class (photo : Thales)

Jadi kapal-kapal kita juga sudah dilengkapi dengan itu. Secara bertahap mengikuti perkembangan teknologi,” ujar Dwika di Markas Besar AL (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2023). 

Diketahui, dilansir dari laman tni.mil.id, Pernika merupakan penggunaan sistem elektronika, termasuk gelombang elektromagnetik, infrared, elektrooptical untuk mengacaukan sistem elektronika lawan. 

Sehingga, dapat memperoleh keunggulan medan laga elektronika dan diharapkan dapat menurunkan daya tempur lawan dan meningkatkan daya tempur sendiri.

Radar Electronic Counter Measure (RECM) Thales Scorpion 2 pada KRI Martadinata class (photo : Thales)

“Jadi, untuk Pernika, kami sudah mampu melaksanakan. Memang sekarang banyak teknologi-teknologi yang harus kita update, kita perbaharui, karena melihat juga perkembangan teknologi terhadap Pernika ini sangat berkembang pesat, terutama teknologi yang berbasis satelit,” kata Dwika. 

TNI AL juga sedang membangun konsep Network Centric Warfare (NCW) guna menghadapi perang modern.
 
Pernika dan persenjataan Diponegoro class (infographic : Jatosint)

NCW sedang dibangun untuk kepentingan operasi militer AL. 

“Jadi sebetulnya basic dari NCW ini adalah bagaimana kami membangun suatu perangkat, baik metode, SDM, dan lain sebagainya yang berbasis pada satelit,” ujar Dwika.

Komlek TNI AL akan mengintegrasikan seluruh elemen K4IPP (Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer, Intelijen, Pengamatan dan Pengintaian), dalam membangun NCW sebagai sebuah konsep perang modern yang menggambarkan kombinasi taktik, teknik, dan prosedur serta penyebaran informasi secara real time.

Pernika dan persenjataan Bung Tomo class (infographic : Jatosint)

“Saat ini kami sedang menyiapkan alat-alat komunikasi yang modern dan canggih berbasis pada IT,” kata Dwika. 

“Pastinya nanti kami akan membangun suatu konsep yang berbasis pada satelit, baik untuk pendukung komunikasi dan sebagainya,” ujarnya lagi.

Subscribe to receive free email updates: