RI Kirim 2 Pilot ke Korsel Latihan Jet Tempur Siluman KF-21

18 Februari 2023

Pesawat tempur KF-21 Boramae (photo : KF21Boramae)

Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Republik RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyo mengatakan proyek pembuatan jet tempur siluman KF-21 Boramae kolaborasi antara kedua negara terus berlanjut setelah sempat mandek selama beberapa tahun.

Gandi menuturkan pemerintah bahkan telah menempatkan dua pilot Indonesia di Negeri Ginseng untuk menjalani uji terbang dan kelayakan sebelum jet tempur ini diproduksi massal.

"Indonesia telah menempatkan dua tes pilot dari TNI AU --dari 4 yang disiapkan-- yang bergabung dengan 32 engineer PTDI [PT Dirgantara Indonesia] yang tergabung dalam program KF-21/IFX ini," kata Gandi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/2).

Pilot Indonesia tersebut akan mengkaji dan berdiskusi terkait hasil uji terbang KF-21 bersama pilot-pilot dari Korsel.

Gandi juga menerangkan keterlibatan uji coba pilot itu merupakan bagian dari perjanjian kerja sama pengembangan jet tersebut antara Indonesia dan Korsel.

Korsel, lanjutnya, akan membangun enam prototype pesawat sebelum proses produksi massal yang rencananya dimulai pada 2026.

"Salah satu prototype-nya akan diserahkan ke PTDI sebagai pesawat uji di Indonesia setelah program pengembangan tahap pertama selesai," ujar Gandi lagi.

Sejauh ini, kata Gandi, pesawat Indonesia belum secara langsung terbang di pesawat prototype, tetapi sebatas terbang di pesawat chaser (pendamping). Namun, Indonesia tetap memberikan kontribusi saat diskusi.

Selama ini, baru tiga pesawat prototype yang berkursi tunggal diterbangkan. Setelah prototype kursi ganda siap, baru test pilot Indonesia akan diikutsertakan dalam penerbangan.

"Hal ini terkait aturan penerbangan di wilayah udara Korsel," ucap Gandi.

Pesawat tempur KF-21 Boramae (photo : News1)

Pada 7 Februari, wakil menteri pertahanan (Wamenhan) RI telah menerima kunjungan dari Wamenhan Korsel.

Dalam pertemuan itu, Korsel menegaskan pihak RI memiliki komitmen yang besar untuk melanjutkan program KF-X/IF-X, mengingat hal ini merupakan program strategis guna menguasai teknologi tinggi di bidang industri pertahanan.

Bukti komitmen Pemerintah RI itu, sudah ditindaklanjuti dengan pembayaran Cost Share pada 2022 lalu.

"Dan telah adanya alokasi pendanaan di 2023," ungkap dia.

Menurut Gandi, program kerjasama ini masih berjalan sesuai dengan rencana.

Proyek KF-21 merupakan kerja sama industri pertahanan Korsel dan RI.

Dalam kesepakatan kedua negara, RI menandatangani kemitraan untuk menanggung 20 persen biaya program pembangunan Fase Satu.

Proyek ini pernah mengalami kendala karena Indonesia sempat menunggak kewajiban pembiayaan. Namun, RI-Korsel sepakat kembali melanjutkan proyek itu.

"Proyek ini memang memiliki beberapa kendala, tetapi saya pikir proyek apa pun dalam skala ini pasti akan memiliki beberapa masalah," kata Eui-hae Cecilia Chung, direktur jenderal Kementerian Luar Negeri Korea Selatan untuk Urusan ASEAN dan Asia Tenggara, ketika ditanya Reuters tentang proyek tersebut selama pengarahan di KBRI Seoul pada Kamis (16/2).

"Kami sangat senang bahwa kontribusi keuangan dari pihak Indonesia telah dilanjutkan tahun lalu, dan kami yakin ini akan terus berlanjut. Saya pikir kedua belah pihak berkomitmen (soal proyek ini) dan tidak ada kata mundur dari inisiatif penting ini," tambahnya.

(CNN)

Subscribe to receive free email updates: