Badak 6x6 dilengkapi kanon Rheinmetall Skyranger (photo : Jane's)
Rheinmetall Air Defense AG telah mengindikasikan bahwa ia akan dapat memproduksi unit sistem mobile ground-based air defence (GBAD) Oerlikon Skyranger di dalam negeri jika dipilih untuk kebutuhan anti-udara angkatan bersenjata Indonesia.
Stefan Schadler dan Gerson Jaklin, yang masing-masing adalah wakil presiden Penjualan dan wakil presiden Pemasaran dan Penjualan, di Sistem Pertahanan Udara dan Radar Rheinmetall, mengkonfirmasi kepada Janes bahwa perusahaan telah menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal PT OCWSB Pratama Indonesia.
Detail kanon Rheinmetall Skyranger dapat menggunakan pilihan kanon 30 atau 35mm (photos : Rheinmetall)
Di bawah kemitraan tersebut, OCWSB telah ditunjuk sebagai mitra lokal resmi dari Rheinmetall Air Defence, dan diizinkan untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul pada berbagai sistem senjata yang telah dipasok oleh perusahaan ke Indonesia.
Ini termasuk Sistem Pertahanan Udara Oerlikon Skyshield, yang beroperasi dengan komando tindakan cepat Angkatan Udara Indonesia, dan Oerlikon Millennium Gun, yang ditemukan di kelas Martadinata Angkatan Laut Indonesia.
Dengan kompetensi ini, PT OCWSB juga dapat mengambil aspek produksi tertentu dari revolver Oerlikon 35 mm Skyranger GBAD, yang didasarkan pada sistem yang sama dengan Skyshield, kata Jaklin menjawab pertanyaan dari Janes.
GBAD juga dapat digabungkan dengan sistem meriam 30 mm tetapi di bawah konfigurasi seperti itu senjata akan lebih cocok untuk melawan ancaman udara yang terbang rendah seperti kendaraan udara tak berawak. Konfigurasi 35 mm mampu menyerang pesawat musuh dan amunisi berpemandu presisi.
(Jane's)