Mirage 2000 Qatar Emiri Air Force (photo : Giovanni Colla)
Kementerian Pertahanan Indonesia (MoD) menandatangani perjanjian dengan Dassault pada Februari 2022 untuk mendapatkan total 42 unit Rafale. Pengadaan pesawat dilakukan secara bertahap dan kontrak untuk gelombang pertama terdiri dari enam pesawat berlaku efektif pada bulan September 2022 setelah pembayaran uang muka dilakukan dengan dana yang bersumber dari pemberi pinjaman asing.
Kementerian Keuangan Indonesia (Kemenkeu) telah memberikan persetujuan bagi Kementerian Pertahanan untuk mendapatkan pinjaman luar negeri hingga USD3,9 miliar untuk tiga proposal terpisah yang telah diajukan untuk mempertahankan kemampuan tempur Angkatan Udara Indonesia (TNI-AU).
Ini termasuk tawaran untuk mendapatkan pesawat tempur multiperan bermesin tunggal Mirage 2000 dari Qatar Emiri Air Force (QEAF) dan batch kedua antara 12 dan 18 pesawat tempur multiperan Dassault Rafale untuk TNI-AU.
Pembelian Rafale dipecah menjadi 3 batch : batch pertama 6 unit, batch kedua 12-18 unit dan batch ketiga sisanya sekitar 18-24 unit (photo : Meta Defense)
Surat persetujuan yang telah diberikan kepada Janes menunjukkan bahwa Kementerian Keuangan telah diizinkan untuk mengatur fasilitas kredit senilai USD2,9 miliar lagi dengan pemberi pinjaman asing untuk pengadaan Rafale gelombang kedua. Persetujuan diberikan pada bulan September 2022 setelah berkonsultasi dengan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).
(Jane's)