Manufacturing pesawat tempur KF-21 Boramae (KFX/IFX) varian double-seater untuk kebutuhan TNI AU (photo : AirDataNews)
Indonesia Buru Jet Canggih, Prabowo: Rafale dan F-15 Kita Kejar
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia akan terus mengejar pesawat tempur canggih seperti Rafale asal Perancis dan F-15EX dari Amerika Serikat.
Menurut Prabowo, kehadiran pesawat tempur canggih itu untuk membangunan kekuatan pertahanan negara ke depan.
“Jadi Saudara-saudara, strategi kita, kita akan tetap mengejar yang canggih, sambil membangun kemampuan kita dan melengkapi dengan teknologi-teknologi yang lain,” kata Prabowo ketika memberikan sambutan dalam Seminar Nasional “Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan” yang digelar Mabes TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (8/11/2022).
“Rafale kita kejar, F-15 (F-15EX) kita mungkin kejar, kita kejar, tetapi sementara kita akan pacu kemampuan kita membuat pesawat-pesawat kita sendiri,” ujar Prabowo.
Prabowo juga meyakini bahwa beberapa tahun mendatang Indonesia mampu menciptakan pesawat tempur canggih karya anak bangsa sendiri.
Menurut dia, Indonesia tidak bisa selamanya terus mengandalkan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari luar negeri.
Karena itu, Prabowo optimistis dengan kemampuan anak bangsa pada masa yang akan datang dalam menciptakan pesawat tempur sendiri.
Terlebih, Indonesia saat ini sudah mendapatkan 48 teknologi terkait kerja sama pengembangan pesawat tempur KFX/IFX bersama Korea Selatan.
Ia menyebut, terdapat sembilan teknologi lagi yang masih sulit didapatkan Indonesia dari kerja sama pengembangan jet tempur tersebut.
“Ada sembilan teknologi yang masih sulit kita dapatkan, tapi oke. Sembilan yang kita sulit dapat tapi kita dapat 48. Jadi minimal kita ada usaha," kata dia.
Adapun kontrak enam dari 42 unit pengadaan Rafale oleh Indonesia sudah berjalan efektif per 9 September 2022. Enam Rafale tersebut diprediksi akan tiba di Indonesia pada 2026.
Sementara itu, terkait F-15EX, peluang Indonesia untuk mendatangkan pesawat ini terbilang cukup terbuka lebar.
Hal itu terjadi setelah Amerika Serikat menyetujui penjualan 36 unit F-15EX dan berbagai peralatan militer lainnya senilai hampir 14 miliar dollar AS atau sekitar Rp 200 triliun kepada Indonesia pada Kamis (10/2/2022).
Bahkan, Amerika Serikat telah memberikan kode khusus bagi Indonesia untuk penggunaan F-15EX, yakni F-15IDN.
(Kompas)