KSAL: Kapal Fregat Merah Putih Baru Jadi 5-6 Tahun Lagi (2028-2029)

06 September 2023

Gambar Fregat Merah Putih saat acara keel laying di PT PAL (photos : PAL)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, kapal fregat Merah Putih baru akan selesai terbangun pada lima hingga enam tahun ke depan. 

Adapun Indonesia telah memulai pembangunan konstruksi kapal fregat Merah Putih setelah ditandai dengan keel laying atau peletakan lunas kapal di pabrikan PT PAL, Surabaya, pada 25 Agustus. 

“Itu program arrowhead frigate, dilaksanakan di PT PAL akan memakan waktu 5-6 tahun ke depan. Jadi masih cukup lama,” kata Ali usai memulai program kali bersih dalam rangka perayaan HUT TNI AL di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (5/9/2023). 

KSAL berharap, pembangunan fregat Merah Putih yang pertama itu bisa terlaksana tepat waktu dan tepat mutu. 

Diketahui, PT PAL Indonesia ditugasi merancang kapal tersebut dan bekerja sama dengan pabrikan Rosyth Royal Dockyard Ltd (Babcock) asal Inggris. 

“Ini kerja sama yang baik sehingga antara pihak Inggris maupun Indonesia bisa melaksanakan alih teknologi, transfer of technology, dan transfer of knowledge untuk pembangunan kapal fregat,” ujar Ali.

Diwartawakan sebelumnya, keel laying atau peletakan lunas kapal fregat Merah Putih yang pertama itu dipimpin oleh Sekretaris Badan Sarana Pertahanan (Sesbaranahan) Kementerian Pertahanan RI Brigjen Heru Sudarminto, didampingi Wakil Asisten Logistik (Waaslog) KSAL Laksamana Pertama Maman Rohman. 

“Pembangunan kapal fregat di PT PAL ini merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan dalam negeri, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian membangun KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) sejenis pada masa mendatang,” kata Heru melalui siaran pers PT PAL, Senin (4/9/2023). 

Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia Iqbal Fikri berharap, pembangunan kapal ini dapat meminimalisir ketergantungan impor alat utama sistem persenjataan (alutsista). 

“(Pembangunan ini) sebagai langkah nyata dalam upaya mewujudkan peningkatan penguasaan teknologi pertahanan, kemandirian industri pertahanan, sehingga dapat meminimalisir ketergantungan impor alutsista,” kata Iqbal. 

Iqbal mengatakan, kapal fregat Merah Putih diharapkan memperkuat postur dan kekuatan TNI AL. 

Adapun PT PAL dipercaya untuk membangun dua unit kapal fregat Merah Putih. 

Lloyd's Register (LR) Class selaku lembaga klasifikasi internasional telah menyatakan kesiapan Indonesia untuk memproduksi sesuai desain yang diajukan oleh PT PAL.

(Kompas)

Subscribe to receive free email updates: