Korea Selatan Tandatangani Kontrak Produksi KF-21 Tahun Depan untuk Pengiriman pada 2026

25 Maret 2023

KF-21 Boramae diharapkan menerima sertifikasi kesiapan tempur awal pada Mei, enam bulan lebih cepat dari jadwal. Ini akan memungkinkan produksi penuh KF-21 Boramae dimulai pada tahun 2024 (foto: ROKArmedForces)

SEOUL (Yonhap) – Badan pengadaan senjata (DAPA) Korea Selatan sedang berusaha untuk menandatangani kontrak tahun depan untuk memproduksi secara massal pesawat tempur KF-21 Boramae buatan dalam negeri, kata pejabatnya Kamis, dalam apa yang bisa menjadi tonggak penting untuk proyek akuisisi jet.

Defense Acquisition Program Administration (DAPA) memberi pengarahan kepada anggota parlemen selama sesi komite pertahanan Majelis Nasional tentang rencana pengembangan, termasuk dorongannya untuk menyelesaikan uji kesesuaian tempur "sementara" pada jet pada Mei tahun ini.

Berdasarkan rencana, DAPA akan menandatangani kontrak produksi massal pada semester pertama tahun depan setelah melakukan studi kelayakan produksi dari Mei hingga Agustus tahun ini dan menyelesaikan rencana produksi massal pada bulan Desember.

Lini produksi KF-21 di KAI (photo : KAI)

Tes kelayakan tempur sementara telah dijadwalkan ulang hingga Mei dari November karena DAPA telah "mengoptimalkan" rencana pengujian dan evaluasi, kata para pejabat.

Skema pengujian sementara telah diperkenalkan untuk memungkinkan pengembang senjata mengamankan anggaran produksi massal bahkan sebelum prototipe memenuhi semua persyaratan tempur dalam upaya mempercepat proses produksi secara keseluruhan. Kepala Staf Gabungan akan melakukan tes.

DAPA juga mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pihaknya berencana untuk menyebarkan pesawat KF-21 pertama pada paruh kedua tahun 2026.

Proyek pesawat tempur kelas atas telah membuat serangkaian pencapaian, termasuk mencapai kecepatan supersonik pada bulan Januari.

Diluncurkan pada tahun 2015, proyek KF-21 senilai 8,8 triliun won (US$6,77 miliar) berusaha untuk mengembangkan pesawat tempur generasi ke-4,5 untuk menggantikan armada jet F-4 dan F-5 milik Korea Selatan yang menua yang menunggu untuk dinonaktifkan setelah beberapa dekade layanan.

(Yonhap)

Subscribe to receive free email updates: