Batam (ANTARA) - TNI Angkatan Laut meresmikan pengoperasian dua kapal perang jenis patroli cepat (PC) 60 meter KRI Marlin-877 dan KRI Tuna-876 di Batam, Kepulauan Riau, Kamis, untuk memperkuat alutsista laut Indonesia.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan kedua kapal itu merupakan hasil karya putra dan putri bangsa Indonesia yang dibangun di galangan kapal di Batam.
"Kapal itu nantinya akan memperkuat keamanan laut di wilayah Indonesia. Untuk KRI Tuna-876 ditempatkan di Satuan Patroli Belawan dan KRI Marlin-877 ditempatkan di Makassar, Sulawesi Selatan," ujar Kasal di Batam, Kepulauan Riau.
Ia menjelaskan kapal perang KRI Tuna-876 memiliki panjang keseluruhan 62,40 meter, lebar 8,80 meter, dan tinggi 19,37 meter dengan kecepatan 24 knot serta kecepatan jelajah sejauh 17 knot.
"Kapal ini dipersenjatai dengan 1 unit meriam kaliber 40 mm dan dua unit meriam kaliber 12.7 dan maksimal 50 awak," kata dia.
Selain peresmian kapal, Kasal juga mengukuhkan Mayor Laut Muhammad Arif sebagai Komandan KRI Tuna-876.
Sementara itu, KRI Marlin-877 memiliki spesifikasi teknis panjang 60 m, lebar 8,10 m, tinggi 4,85 m, kecepatan maksimum 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot, dan awak kapal maksimal 50 orang.
Dia menyebutkan pemberian nama Marlin memiliki arti filosofis yang bermakna pedang dan cepat. Kemampuan fisiologis ikan marlin tersebut yang menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan nama kapal.
"Diharapkan dapat berfungsi sebagai kapal patroli yang berkemampuan mendukung segala bentuk penegakan hukum di laut," kata dia.
Kedua kapal ini memiliki tingkat komponen dalam negeri sekitar 37 persen. Kapal ini mendukung dan ikut meningkatkan program pemerintah, yaitu peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).