TNI AD Menata Kembali Satuan Kavaleri

12 Juni 2020


Tank MBT Leopard 2RI dengan meriam kaliber 120mm (photo : Airspace Review) 

Satuan Kavaleri berperan sebagai satuan yang mampu bergerak dengan cepat dalam skala besar sekaligus berfungsi sebagai penyerang kejut atau pendobrak yang akan membuka jalan bagi pasukan infanteri. Semboyan khas dari satuan Kavaleri TNI-AD adalah Tri Daya Cakti yang berarti daya gerak, daya tembak dan daya kejut.

Saat ini satuan kavaleri TNI AD baik yang ada di Kodam maupun Kostrad terdiri dari  Batalyon Kavaleri (Yonkav), Kompi Kavaleri Panser (Kikavser), Kompi Kavaleri Intai (Kikavtai) dan Detasemen Kavaleri (Denkav). Untuk Batalyon Kavaleri sendiri dibagi menjadi Yonkav Tank dan Yonkav Serbu. Kendaraan Tempur (Ranpur) Kavaleri TNI AD baik beroda rantai maupun beroda ban dipersyaratkan mempunyai perlindungan diatas Stanag Level 3.

Sejalan dengan modernisasi TNI AD maka satuan kavaleri juga menyesuaikan diri, dikeluarkanlah beberapa Peraturan KSAD untuk Rangka Organisasi Kavaleri (ROK) baru sebagai pengganti ROK lama yang sudah berlaku sejak tahun 1980 an. Adapun dengan ROK sekarang sudah tidak ada lagi campuran dalam satu batalyon antara tank dan panser. 


Tank medium Pindad Harimau Hitam dengan meriam kaliber 105 mm (photo : Airspace Review)

ROK 2011 dikeluarkan untuk mengatur Batalyon Kavaleri di lingkungan Kodam (organisasi TNI AD secara kewilayahan). Sesuai Orgas ROK 2011 maka dalam 1 Batalyon Kavaleri terdiri dari sejumlah ranpur dengan rincian:
- 1 Pleton tank terdiri dari 3 ranpur kanon dan 1 ranpur APC,
- 1 Kompi tank terdiri dari terdiri dari 3 pleton tank = 9 ranpur Kanon + 3 ranpur APC,
- 1 Batalyon terdiri dari 3 Kompi tank,
- 1 Batalyon mempunyai ranpur Komando (6 unit) dan beberapa ranpur pendukung yaitu Ambulan (3 unit), Logistik (3 unit) dan Recovery (3 unit).

Jadi total ada 27 tank kanon, 6 komando, 9 APC, 9 ranpur pendukung, sehingga dalam 1 Batalyon secara TOP (Tabel Organisasi dan Peralatan) terdiri dari 51 unit kendaraan tempur.

Saat ini Batalyon Kavaleri Kodam diperkuat dengan tank ringan jenis AMX-13, dan Alvis Scorpion dengan kaliber 105mm dan 90mm, ke depan akan diperkuat dengan tank medium Harimau Hitam produksi Pindad dengan kaliber 105mm. 

Sebagai pengaman ibukota, Kodam Jaya dilengkapi juga dengan Batalyon Panser Khusus, dalam TOP nya ini juga mengikuti TOP ROK 2011.


Tank ringan Alvis Scorpion dengan meriam kaliber 90 mm (photo : Airspace Review)

ROK 2013 dikeluarkan untuk mengatur Batalyon Kavaleri (MBT) di lingkungan Kostrad (pasukan pemukul TNI AD yang terpusat). Sesuai Orgas ROK 2013 maka dalam 1 Batalyon Kavaleri terdiri dari sejumlah ranpur dengan rincian:
- 1 Pleton tank terdiri dari 4 unit Tank Kanon MBT,
- 1 Kompi Tank terdiri dari 3 Pleton tank = 12 unit kanon,
- 1 Batalyon terdiri tiga Kompi Tank = 39 unit kanon + 2 unit tank Kanon Danyon+Wadanyon
- 1 Batalyon mempunyai beberapa ranpur pendukung yaitu Ambulan (3 unit), Logistik (3 unit) dan Recovery (3 unit).

Jadi total ada 39 tank kanon, 2 tank kanon komando, dan 9 ranpur  pendukung, sehingga dalam 1 Batalyon secara TOP terdiri dari 50 unit kendaraan tempur.

Saat ini Batalyon Kavaleri Kostrad diperkuat dengan tank MBT jenis Leopard 2 baik tipe Leopard 2RI maupun Leopard 2A4 dengan kaliber 120mm.


Tank ringan AMX-13 retrofit dengan meriam kaliber 105 mm (photo : JAAS)

ROK 2014 dipakai untuk mengatur Kompi Kavaleri Berdiri Sendiri (tidak menginduk Batalyon Kavaleri) baik yang ada di Kodam maupun Kostrad. Sesuai Orgas ROK 2014 maka dalam 1 Kompi Kavaleri Berdiri Sendiri terdiri dari sejumlah ranpur dengan rincian:
- 1 Pleton terdiri dari 2 ranpur kanon, 2 ranpur intai dan 2 ranpur APC,
- 1 Kompi terdiri dari 3 Pleton = 6 ranpur kanon, 6 ranpur intai dan 6 ranpur APC,
- 1 Kompi Kavaleri berdiri sendiri ada tambahan 1 ranpur komando, 
- 1 Kompi Kavaleri berdiri sendiri mempunyai beberapa ranpur pendukung yaitu ambulan, logistik dan recovery masing-masing 1 unit.

Jadi total dalam 1 Kompi Kavaleri Berdiri Sendiri secara TOP terdiri dari 22 unit kendaraan yang terdiri dari 2 ranpur kanon dan 20 ranpur non kanon. 

Dengan adanya ROK 2014 ini maka hanya ada 1 istilah saja yaitu Kompi Kavaleri (Kikav), nama Kikavser (Kompi Kavaleri Panser) dan Kikavtai (Kompi Kavaleri Intai) sudah tidak ada lagi. 

Saat ini Kompi Kavaleri diperkuat dengan panser Doosan Tarantula 6x6 (kanon) dengan kaliber 90mm, Panhard VBL (intai), dan Pindad Anoa 6x6 (APC), ke depan akan ditambah dengan panser kanon Pindad Badak 6x6 dengan kaliber 90mm.


Panser Doosan Tarantula 6x6 dengan meriam kaliber 90 mm (photo : Airspace Review)

Sebenarnya masih ada ROK 2018 yang mengatur Detasemen Kavaleri (Denkav) yang digunakan saat ada pembentukan Kodam baru namun jumlah ranpur masih belum mencukupi, Denkav merupakan gabungan Kompi Tank sesuai ROK 2011 dan Kompi Panser sesuai ROK 2014. Karena tujuan MEF adalah Yonkav dan Kikav maka Denkav tidak akan kita bahas disini.

Apabila ketiga ROK tadi diimplementasikan kedalam kebutuhan MEF TNI AD, maka untuk 3 Divisi Pasukan Kostrad yang setiap Divisi terdiri dari 1 Yonkav MBT dan 1 Kikav serta 15 Pasukan Kodam yang setiap Kodam terdiri dari 1 Yonkav dan 1 Kikav (khusus Jakarta berupa Batalyon Panser Khusus), maka jumlah total alutsista kavaleri menjadi 1.340 unit terdiri dari ranpur kanon 657 unit dan ranpur non kanon 683 unit seperti tabel berikut ini.


Kita harapkan bahwa modernisasi Satuan Kavaleri sesuai MEF dapat selesai sesuai target pada tahun 2024. 

(Defense Studies)

Subscribe to receive free email updates: