Seremoni first steel cutting Kapal Bantu Hidro-Oseanografi Ocean Going (BHO) di PT Palindo Marine, Batam (photo : Batam Today)
Kemhan RI Bangun Kapal Deteksi Bawah Air Super Canggih di PT Palindo Marine
BATAMTODAY.COM, Batam - Galangan kapal PT Palindo Marine di Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, dipercaya membangun kapal Hidro-Oseanografi Ocean Going (BHO) Kementerian Pertahanan RI.
Kontrak proyek pengadaan kapal pada Desember 2022 ini sudah mulai dikerjakan dan seremonial starting of steel cutting telah dilaksanakan di PT Palindo Marine, Jumat (15/9/2023), dan rencananya akan diserahkan atau delivery pada Desember 2024.
Kepala Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan (Kemhan), Brigjen TNI Heru Sudarminto, yang memimpin seremonial starting of steel cutting menuturkan, kapal ini untuk mendukung kerja TNI AL dalam hal survei, pemetaan dan deteksi bawah air dan akan dilengkapi dengan teknologi yang lebih canggih lagi dari kapal serupa sebelumnya.
Untuk menjamin mutu teknologi tersebut, lanjutnya, pengerjaan kapal ini menggandeng perusahaan Abeking & Rasmussen asal Jerman untuk pemenuhan peralatan dan teknologi canggih yang dibutuhkan dalam kapal tersebut.
"Kapal ini akan dibangun dengan teknologi yang sangat canggih yang bisa deteksi hingga dasar laut. Pengerjaan di PT Palindo Marine ini dan untuk pemenuhan teknologi canggih tadi kerja sama dengan Abeking dan Rasmussen dari Jerman. Mereka hadir hari ini dan semua pihak sudah sepakat untuk membangun kapal ini dengan baik," ujar Brigjen TNI Heru.
Kapal Bantu Hidro-Oseanografi Ocean Going (BHO) dengan panjang 105 meter yang dibuat di PT Palindo Marine, Batam (photo : istimewa)
Pengadaan kapal pemetaan dan deteksi, kata Heru, sebagai upaya pemenuhan dan peningkatan armada kapal survei dan pemetaan di Tanah Air agar lebih efektif dalam menjalankan tugas pemetaan ataupun deteksi bawa air. Kapal riset ini dilengkapi dengan peralatan berteknologi tinggi untuk mendukung TNI AL dalam melaksanakan survei dan pemetaan bawah air.
Pengadaan kapal ini menggunakan kontrak antara Kementerian Pertahanan dengan Abeking & Rasmussen, Jerman. Dalam pelaksanaan pembangunan kapal, Abeking & Rasmussen bekerja sama dengan PT Palindo Marine sebagai bagian dari transfer of technology (ToT) pembangunan kapal riset dan juga sebagai upaya meningkatkan penggunaan kandungan lokal.
Kapal ini memiliki panjang 105 meter, lebar 17,4 meter dan draft kapal 4,5 meter, dengan kapasitas 90 kru. Kapal ini direncanakan dapat berlayar dengan kecepatan 16 knot dengan dua propeller.
"Sebelumnya sudah ada kapal seperti ini, dan ini yang dikerjakan akan hadir dengan teknologi terbaru yang lebih efektif lagi untuk kegiatan pemetaan dan pendeteksi bawa air," kata Heru.
Kapal ini nantinya akan ditempatkan di Markas TNI AL dan akan menjalankan tugas dan fungsinya sebagai kapal pemetaan dan pendeteksi bawa air.
Sementara Owner PT Palindo Marine, Harmanto, menyambut baik dukungan dan kepercayaan Kemenhan dalam pembangunan kapal tersebut. Dia dan jajarannya bertekad untuk menyelesaikan pengerjaan kapal tersebut dengan baik dan tepat waktu.
"Kita akan jaga kepercayaan ini untuk membuktikan bahwa galangan kapal lokal bisa bersaing dengan galangan kapal dari negara lain. Pengerjaan dengan mutu yang baik dan tetap waktu sudah jadi komitmen kami. Kami berterimakasih kepada jajaran Kemenhan atas kepercayaan ini dan semoga ke depannya kerja sama ini tetap berjalan," tutupnya.