Dengan target jumlah 12 kapal selam, berarti perencanaan jumlah kapal selam kembali lagi kepada hitungan awal (photo : Antara)
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, jumlah kapal selam yang dimiliki Indonesia saat ini ada 4 unit.
Tiga di antaranya kapal selam jenis Nagapasa, sedangkan satunnya lagi kapal selam Cakra.
Dengan jumlah yang ada itu, TNI AL masih membutuhkan unit tambahan.
"Kami masih butuh terus kapal selam," katanya.
Kasal menuturkan, saat ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tengah berupaya memperkuat sektor pertahanan maritim.
Kabar terakhir sang jenderal sedang berusaha agar TNI AL bisa memiliki 12 kapal selam.
Beberapa pabrikan atau galangan kapal selam sedang dipilih untuk mengerjakan proyek tersebut.
"Kurang lebih 12 kapal selam yang diprogramkan oleh Menteri Pertahanan untuk menguatkan penjagaan NKRI."
"Jadi terus ke depan beberapa calon (pabrikan) akan melengkapi armada kapal selam yang dibutuhkan TNI AL," ujarnya.
Bila dipikir-pikir memang wajar bila TNI AL membutuhkan kapal selam sebanyak itu.
Total luas wilayah Indonesia kurang lebih 7,81 juta kilometer persegi. Luas sebesar ini tidak hanya terdiri dari daratan saja.
Sebagian besar wilayah di Indonesia justru terdiri dari perairan atau lautan.
"Dari 12, idealnya kami membutuhkan tiga kali lipat, tapi kami kan menyesuaikan anggaran negara," ucapnya.
Perlu diketahui Kasal mengutarakan hal itu ketika memimpin upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Satuan Kapal Selam ke-64 di Dermaga Ujung Madura, Koarmada II, Surabaya, Selasa (12/9).
Pada momentum tersebut, 8 pejabat TNI AL menerima penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana. Mereka ialah Pangkoarmada RI Laksdya TNI Heru Kusmanto, Danpushidrosal Laksdya TNI Nurhidayat, Dankodiklatal Letjen TNI (Mar) Suhartono, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma, Wagub Lemhannas Laksda TNI Maman Firmansyah, Pangkoarmada I Laksda TNI Achmad Wibisono, Pangkoarmada II Laksda TNI Yayan Sofiyan, dan Pangkoarmada III Laksda TNI Rachmad Jayadi.