Integrasi SkyStriker sedang dipertimbangkan oleh Thailand untuk menambah opsi amunisi pada peluncur roket D11A (photo : Janes)
Institut Teknologi Pertahanan (DTI) Thailand dan Elbit Systems sedang menjajaki kemungkinan untuk memperluas kemitraan mereka agar fokus pada amunisi berkeliaran otonom/autonomous loitering munition SkyStriker milik perusahaan Israel.
Janes memahami bahwa DTI tertarik untuk mengintegrasikan amunisi tersebut ke dalam D11A baru Thailand, versi lokal dari Precise and Universal Launching System (PULS) multikaliber dari Elbit Systems.
Elbit Systems SkyStriker munisi loitering (photo : Wiki)
Menurut Elbit, SkyStriker dapat menemukan, memperoleh, dan menyerang target yang ditentukan dengan hulu ledak seberat lima atau 10 kg yang dipasang di dalam badan pesawatnya.
Amunisi ini memiliki radius operasi hingga 100 km dan perkiraan batas layanan 4.570 m. Dengan hulu ledak 5 kg, daya tahannya menjadi dua jam, dan dengan hulu ledak 10 kg, daya tahannya berkurang setengahnya.
Potensi untuk mengintegrasikan SkyStriker ke dalam PULS ditampilkan oleh Elbit Systems pada September 2022 di Pameran Pertahanan Internasional Azerbaijan (ADEX).
Pada pameran ini, perusahaan Israel memamerkan beberapa peluncur roket yang terintegrasi ke truk KAMAZ-63502 8x8 Rusia dan dilengkapi dengan pod yang mampu meluncurkan enam amunisi SkyStriker.
(Jane's)