Hari pembukaan pameran Indo Pasifik di Sydney diwarnai dengan langkah BAE Systems untuk mengungkap modifikasi desain fregat kelas Hunter, yang akan meningkatkan jumlah sel sistem peluncuran vertikal (VLS) dari 32 menjadi 96.
Perubahan ini akan mengorbankan beberapa peralatan perang anti-kapal selam (ASW) kelas atas seperti towed array sonar (sonar derek), dan ruang misi (mission bay) Hunter di belakang funnel.
Intinya modul baru, yang terdiri dari 64 sel VLS dan empat tabung Naval Strike Missile (NSM), akan menggantikan ruang misi yang ada. BAE Systems mengatakan bobot tambahan modul VLS baru dapat dihilangkan dengan ditiadakannya ruang misi dan peralatan ASW.
Direktur Pelaksana Maritim BAE Systems Australia Craig Lockhart mengatakan perubahan desain Guided Missile Frigate memiliki risiko dan biaya minimal serta tidak mempengaruhi kinerja atau margin desain kapal dasar. Konfigurasi baru ini dirancang berdasarkan VLS Mk.41 yang ada saat ini, namun masih ada cukup ruang untuk ditingkatkan ke Sistem Peluncuran Vertikal Periferal (PVLS) Mk.57 yang dipasang pada kapal perusak kelas Zuimwalt Angkatan Laut AS di masa depan.
“Anda perlu menggunakan kapal berbobot 13.000 ton seperti Arleigh Burke (AS) untuk mendapatkan kemampuan yang sama,” katanya.
Fregat Hunter-class Evolved akan memberikan kemampuan tempur permukaan yang hanya dapat ditandingi oleh kapal perusak kelas Arleigh Burke milik Angkatan Laut AS (image : BAE Systems)
Lockhart mengatakan Guided Missile Frigate Hunter pertama dapat dibangun seawal kapal keempat – kapal pertama Flight 2 – dalam program tersebut jika diminta oleh Pertahanan. Jika diadopsi, proposal tersebut akan membuat tiga DDG kelas Hobart milik Angkatan Laut menjadi mubazir.
BAE Systems mengatakan pekerjaan desain pada kapal yang berevolusi (evolved ship) dimulai jauh sebelum Surface Fleet Review dan debat publik tentang kemampuan Angkatan Laut untuk mengirim sejumlah besar sel VLS ke laut.
“Perpaduan kedua jenis (ASW Frigate dan Guided Missile Frigate) menciptakan Angkatan Laut yang cukup kuat,” kata Direktur Pelaksana BAE Systems Ben Hudson.
Hudson mengatakan margin dalam desain Hunter dapat menampung maksimal 128 sel VLS, namun hal ini akan mengorbankan senjata depannya.
“Ini adalah pendekatan evolusioner terhadap evolusi ancaman,” tambah Kepala Pembuatan Kapal Angkatan Laut perusahaan tersebut, Simon Lister.
Program Hunter sedang menunggu hasil Surface Fleet Review, yang diperkirakan tidak akan dipublikasikan hingga akhir kuartal pertama tahun depan, namun BAE Systems Australia dengan tegas membantah rumor bahwa program pembangunan Hunter akan dipindahkan galangan kapal BAE Systems di Glasgow.
(ADM)