Naval Group telah menawarkan untuk membangun dua varian kapal selam berkemampuan AIP untuk Indonesia di Surabaya (photo : Naval Group)
Galangan kapal Prancis Naval Group telah menawarkan untuk membangun dua kapal selam diesel-listrik (SSK) berkemampuan air-independent propulsion (AIP) di Surabaya untuk Angkatan Laut Indonesia.
Menurut dokumen presentasi yang telah dikirimkan kepada Janes oleh sumber industri, kapal yang ditawarkan adalah turunan dari Scorpene SSK, dan Naval Group telah menawarkan untuk membangun kedua kapal selam sepenuhnya di dalam negeri di fasilitas PT PAL.
Angkatan Laut Indonesia mengoperasikan armada tiga SSK kelas Nagapasa buatan Korea Selatan yang ditugaskan antara tahun 2017 dan 2021, dan satu kapal selam kelas Cakra buatan Jerman yang mulai berdinas pada tahun 1981. Kapal selam kelas Cakra kedua, KRI Nanggala, telah hilang di laut pada tahun 2021.
Negara tersebut juga menandatangani kontrak untuk tiga SSK lagi dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan pada tahun 2019.
Selain kapal yang telah dipesan atau sedang bertugas, TNI AL juga memiliki persyaratan yang belum terpenuhi untuk minimal satu kapal selam lagi sebagaimana tertuang dalam cetak biru modernisasi TNI yang dikenal dengan Minimum Essential Force (MEF). Tak satu pun dari kapal selam, yang dipesan atau sedang dalam pelayanan, memiliki kemampuan AIP.
“Meskipun sistem AIP disajikan sebagai solusi non-nuklir untuk meningkatkan otonomi kapal selam konvensional yang menyelam, asalnya dikaitkan dengan angkatan laut yang beroperasi di ruang maritim terbatas dan tanpa ambisi kelautan yang besar,” kata Naval Group dalam dokumen presentasi yang diteruskan ke Janes.
(Jane's)