(Surabaya) – Setelah sebelumnya Kapal Cepat Rudal (KCR) 60m ke-5 diluncurkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Desember 2021 lalu, kini sister ship KCR 60m ke-6 resmi diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo di area Fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia. Disisi lain, ini merupakan Kapal dengan jenis Kapal Cepat Rudal pertama yang diluncurkan oleh Presiden RI.
Peluncuran KCR 60m ke-6 merupakan rangkaian dari agenda Peluncuran Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan. Sebagai sister ship antara KCR 60m ke-5 dan KCR 60m ke-6, keduanya merupakan kapal yang identik baik dari spesifikasi kapal dan persenjataan. KCR 60m ke-6 yang nantinya akan diberi nama Panah oleh TNI AL, kini telah merampungkan pembangunan badan kapal/platform kapal.
Sebagai pemimpin acara, Presiden Jokowi mengatakan dalam sambutannya “kita harus terus mendorong peningkatan TKDN, dan menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan alpahankam kita” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan harapan akan adanya peningkatan nilai TKDN pada produk pertahanan unggulan dari angka yang telah dicapai saat ini, yaitu 41% agar bisa terus naik dan meningkat dan nanti pada akhirnya mampu mencapai 100%. Sebagai BUMN Industri Pertahanan, melalui holding diharapkan mampu bergerak lebih cepat, lincah, dan juga jeli dalam melihat peluang. Serta proaktif menjawab peluang agar dapat menjadi bagian dari rantai pasok global dengan tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan di dalam negeri.
Seperti yang telah diketahui bahwa KCR 60m merupakan state of the art PT PAL Indonesia. KCR 60m yang paten desainnya telah diakui sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) PT PAL Indonesia meliputi Principal Dimension, Lines Plan, dan Ship Drawing. Paten desain tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan nomor paten IDP000073259 pada 17 April 2012 dan berlaku hingga 25 November 2040.
Hadirnya KCR ke-6 di satuan kapal cepat menjadi jawaban atas harapan pemerintah untuk peningkatan kemampuan militer dalam mengawasi seluruh wilayah laut Indonesia secara persisten, dan merespon setiap potensi ancaman secara cepat dengan alutsista pemukul yang berkemampuan koersif.
Kemampuan manuver KCR yang lincah, serta sesuai dengan fungsinya dalam pengamanan wilayah maritim dan melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut RI.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam sambutannya menyampaikan bahwa “dengan adanya holding Bumn industri pertahanan defend id ini akan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri menjadi 50% untuk teknologi-teknologi kunci dan untuk menjadi industri 50 terbesar di dunia dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2024” tuturnya.
Dengan panjang keseluruhan 60 meter dengan lebar 8,10 meter dan tinggi 4,85 meter serta mampu membawa muatan penuh 450 s/d 500 ton. KCR ke-6 telah dilengkapi dengan sistem persenjataan yang mampu mendeteksi sasaran/target baik di udara, permukaan dan bawah laut. KCR Panah dilengkapi sistem persenjataan (Main Gun) 57 mm Bofors, Shipborne gun 20 mm, dan SSM ( Surface to Surface Missile) Exocet 40MM B3. Serta kemampuan patroli dengan jarak tempuh dan kecepatan jelajah mumpuni untuk menjaga laut teritorial Indonesia yang luas pada kondisi Sea State 6 dan kemampuan pengoperasian senjata pada pengoperasian senjata pada Sea State 4. Nantinya KCR ke-6 direncanakan bergabung dan memperkuat kapal perang RI yang akan bertugas di satuan kapal cepat Koarmada III.
“Kementerian Pertahanan RI dalam upaya menjaga pertahanan dan kedaulatan wilayah Indonesia, mempercayakan PT PAL Indonesia untuk mewujudkan cita-cita tersebut dengan secara berkala menambah alutsista berkualitas mutakhir dan lebih modern di bidang matra laut” ungkap Kaharuddin Djenod Direktur Utama PT PAL Indonesia disela-sela kesempatan.
Mengutip beberapa survei, bahwa alutsista matra laut merupakan aspek yang harus diprioritaskan dalam pemutakhiran teknologi. Hadirnya KCR 60m ini merupakan upaya peningkatan kualitas pertahanan demi menjaga kedaulatan NKRI. Bersama Kementerian Pertahanan dan TNI, PT PAL Indonesia hadir untuk ikut berkontribusi dalam penguatan perlindungan bagi segenap bangsa, memberi rasa aman pada bangsa dan negara.
(PAL)