Acara first steel cutting kapal patroli PC60 di PT Caputra Mitra Sejati (photo : Antara)
Cilegon - TNI AL menambah alat utama sistem senjata (Alutsista) dengan membuat 2 kapal perang yang menghabiskan biaya Rp 600 miliar. Dua kapal itu dibuat di Puloampel, Kabupaten Serang.
Spesifikasi kapal yang dibuat di galangan milik PT Caputra Mitra Sejati tersebut memiliki panjang 60 meter dengan kecepatan 35 knot. Kapal itu juga rencananya akan dilengkapi dengan sistem senjata termutakhir.
"Jadi yang dibangun di sini adalah kapal patroli cepat 60 meter, diharapkan kapal ini mampu berjalan dengan kecepatan 35 knot, dibangun 25 bulan, ini juga akan dilengkapi dengan senjata," kata Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya Ahmadi Heri Purwono di Serang, Jumat (9/12/2022).
Kapal perang yang rencananya jadi pada 2024 ini digunakan sebagai kapal patroli di Koarmada 3 di Indonesia Timur. Menurut Heri, wilayah itu masih membutuhkan kapal patroli cepat lantaran Koarmada 3 belum lama dibentuk.
Kapal patroli PC-60 KRI Bawal 875 yang juga produksi PT Caputra Mitra Sejati telah lebih dulu bertugas di Koarmada 3 (photo : Seawaves)
"Kapal patroli kita punya tugas melakukan pengamanan, keamanan di laut, memburu ilegal yang di laut, ilegal fishing, ilegal maining, dan sebagainya. Makanya mereka dibutuhkan kecepatan yang tinggi, yang responsif, untuk menangkal itu. Rencana di armada tiga, karena di sana kan masih baru yang kita bentuk, tentunya butuh banyak sekali kapal," katanya.
Guna kebutuhan patroli di Indonesia Timur, selain dilengkapi dengan sistem persentaan. Kapal itu juga nantinya akan dipasang alat deteksi, navigasi, dan radar untuk memantau kapal-kapal luar yang masuk ke wilayah RI.
"Tentunya kapal ini dilengkapi dgn alat deteksi, ada radar, radar senjatanya, radar navigasinya, pastinya dilengkapi dengan alat-alat, dengan alat-alat tersebut kita tahu ada pergerakan kapal yang di luar dan sebagainya," ujarnya.
(Detik)