Perusahaan Excalibur International yang tergabung dalam grup CSG saat ini sedang melaksanakan dua proyek persenjataan besar untuk Indonesia. Sebagai bagian dari proyek MRAD (Medium Range Air Defense), perusahaan akan memasok sistem pertahanan udara jarak menengah kepada Angkatan Udara Indonesia. Sebagai bagian dari proyek tersebut, KHAN akan mengirimkan sistem rudal balistik taktis. Total harga kedua proyek secara keseluruhan melebihi 500 juta euro.
Pada produksi kedua sistem, Excalibur International bekerja sama dengan industri pertahanan Turki dan beberapa perusahaan industri pertahanan di Republik Ceko, yang memasok radar dan sasis Tatra.
“Perusahaan kami berperan sebagai arsitek sistem. Perusahaan Retia adalah integrator sistem dan, bersama dengan produsen radar Eldis, akan memasok dua jenis radar untuk kedua sistem. Ini adalah proyek kerja sama strategis antara industri pertahanan Ceko dan Turki ", kata Miloš Šivara, CEO Excalibur International.
Medium Range Air Defense (MRAD)
Sistem pertahanan udara menggunakan beberapa jenis peluru kendali dengan jangkauan berbeda dan dua radar generasi terbaru dari perusahaan Retia dan Eldis. Satu di kategori jarak menengah dan satu lagi di kategori jarak jauh.
Sistem radar CSG (photo : Defense Studies)
Bersama-sama, mereka memberikan ikhtisar target di wilayah udara serta panduan rudal. “Di pasar dunia sistem pertahanan udara, saat ini ini merupakan solusi unik yang memastikan redundansi tinggi,” kata Miloš Šivara.
Pengiriman sistem MRAD akan dimulai pada tahun 2023 dan berlangsung selama beberapa tahun. Ini mencakup beberapa lusin sasis seri tipe Force dari pabrikan mobil Tatra Trucks. Ini akan berfungsi dalam beberapa aplikasi: sebagai sasis untuk peluncur rudal, radar, peralatan pengisian daya, sistem komando dan kontrol, dan layanan bengkel mobile.
Data rudal CSG (photo : Defense Studies)
KHAN ballistic missile system
Sistem rudal balistik KHAN memiliki jangkauan beberapa ratus kilometer. Bahkan dalam hal ini termasuk peluncur, kendaraan komando, kendaraan pengisian daya, dan kendaraan bengkel pada sasis Tatra. Namun, detail lebih lanjut tentang hal tersebut tidak dipublikasikan.
“Berkat kerja sama strategis dengan industri pertahanan Ceko dan Turki serta kehadiran jangka panjang EXINT (Excalibur International) di pasar Indonesia, kami telah memenuhi persyaratan Indonesia, termasuk penggunaan sasis Tatra, yang secara tradisional ada dalam layanan tentara Indonesia,” tambah Miloš Šivara.
Kedua sistem tersebut dikembangkan secara khusus sesuai dengan kebutuhan Angkatan Bersenjata Indonesia. Proyek tersebut juga mencakup program extensive offset yang mengalihkan sebagian produksi beberapa teknologi pertahanan ke Indonesia. “Kami senang bahwa kedua sistem di pameran Indodefense 2022 telah membangkitkan minat calon pelanggan lainnya,” tutup Miloš Šivara.