Uji coba meriam 30mm Aselsan SMASH (photo: Aselsan)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Irvansyah mengatakan pihaknya telah melakukan uji tembak meriam 30 mm buatan Turki pada empat kapalnya.
Dari empat kapal yang diuji, kata dia, tiga diantaranya berhasil melakukan uji coba tersebut.
Sementara itu, satu lainnya masih membutuhkan penyempurnaan khususnya terkait dengan komponen elektroniknya.
Rencananya, awal tahun 2024 mendatang pihaknya akan melakukan uji fungsi meriam 30 mm tersebut kembali.
Meski saat ini baru empat kapal yang akan dilengkapi meriam 30 mm, namun demikian ia mengatakan rencananya seluruh kapal patroli Bakamla yang berjumlah 10 unit juga akan dilengkapi dengan meriam tersebut.
Hal tersebut disampaikannya usai memimpin Upacara HUT Ke-18 Bakamla RI di Tugu Proklamasi Jakarta pada Jumat (29/12/2023).
"Untuk tahun depan kita berencana mengadakan dua meriam lagi 30 mm. Jadi mudah-mudahan ini juga menambah kemampuan Bakamla untuk pengamanan di laut. Karena selama ini kita tidak memiliki meriam," kata Irvansyah.
"Jadi bagaimana? Satpam saja bawa pentung. Bakamla yang di tengah laut kalau tidak ada pentungnya, nggak ada senjatanya. Di dadah dadah saja itu pelanggaran," sambung dia.
Selain itu, kata dia, rencananya kapal-kapal patroli Bakamla juga akan dilengkapi dengan laboratorium baik untuk menguji narkoba maupun minerba.
Dengan demikian, kata dia, proses penyelidikan tidak perlu dilakukan dengan membawa kapal yang membawa muatan diduga terlarang tidak perlu dibawa ke darat lebih dulu.
"Mudah-mudahan dengan adanya lab itu nanti bisa kita langsung putuskan bahwa kapal ini bersalah atau tidak di tengah laut, on the spot, di tempat itu, sehingga tidak menyita waktu terlalu banyak orang yang berusaha di laut. Ini mengurangi kerugian mereka," kata dia.
Diberitakan sebelumnya ajaran Bakamla RI melakukan uji fungsi senjata meriam SMASH 30 MM di Pulau Petong, Batam pada Minggu (24/12/2023).
Uji fungsi senjata yang berasal dari Aselsan-Turki tersebut diawasi langsung Kepala Biro Sarana dan Prasarana (Sarpras) Bakamla RI Laksma Bakamla Rudi Parulian Simorangkir.
Senjata tersebut nantinya berfungsi untuk keamanan diri anggota Bakamla RI dalam menjaga laut Indonesia pada saat melakukan patroli.
Sebelum melakukan uji fungsi senjata, para personel Bakamla RI dibekali pelatihan oleh tenaga ahli serta Dansatgas Kolonel Bakamla Davit Hastiadi.
Uji coba dilaksanakan oleh Tenaga Ahli Aselsan, pengawak meriam empat KN Bakamla RI, dan Surveyor Dislaikmatal Mabesal.
Empat kapal Bakamla yang terlibat meliputi KN Bintang Laut-401, KN Ular Laut-405, KN Singa Laut-402, serta KN Belut Laut-406.
Keempat kapal tersebut melakukan uji fungsi tembak sasaran dengan jarak 400 meter hingga 1.500 meter.