Patkamla Yapero buatan PT Tesco Indomaritim yang akan dipakai untuk Lantamal XI, Merauke, Papua (photos : TNI AL)
KBRN, Jakarta: Armada kapal TNI AL mendapat tambahan satu Special Mission Combat Boat (SMCB) ke dalam jajaran kapal perangnya. Wakil KSAL Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono menyerahkan kapal misi khusus tersebut di Pluit, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
SMCB cocok digunakan di wilayah yang tidak bisa dimasuki kapal perang. Sebab, SMCB merupakan jenis kapal patroli serba guna yang mampu beroperasi di alur sungai, maupun selat sempit.
Ahmadi menjelaskan, kondisi geografis Indonesia dengan banyak pulau kecil, alur sungai, dan selat-selat sempit menjadi tantangan TNI AL. Terlebih, kondisi itu kerap dimanfaatkan sebagai jalur penyelundupan, maupun kejahatan.
Oleh karena itu, tambahnya, TNI AL harus didukung oleh alutsista yang mampu menjawab tantangan tersebut. “Kapal SMCB ini mampu menjawab tantangan itu," ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, selain bermanuver di perairan sempit, SMCB juga punya kegunaan lain. "Bisa digunakan untuk mengangkut prajurit untuk melakukan operasi amphibi,” ucapnya.
Ia menambahkan, pada tahun 2023 ini, TNI AL melakukan pengadaan 2 kapal jenis SMCB buatan dalam negeri. Satu Kapal dibuat di galangan PT Tesco Indomaritim, dan satu lagi di galangan PT Palindo Marine.
“Yang diserahkan hari ini merupakan karya anak bangsa yang dibuat di galangan milik PT Tesco Indomaritim, di Bekasi. Ini membanggakan, desainnya seratus persen oleh anak-anak bangsa, dan tingkat komponen dalam negerinya sudah mencapai 45 persen,“ katanya.
Ditegaskannya, pengadaan SMCB ini merupakan wujud komitmen TNI AL, mendukung penggunaan produk dalam negeri. ”Karena ini akan mendorong pertumbuhan industri pertahanan dalam negeri dan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
Kapal yang diberi nama Patkamla Yapero ini nantinya akan masuk dalam jajaran Lantamal XI, Merauke, Papua. Yapero sendiri merupakan nama sebuah pulau di Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika.
SMCB memiliki Panjang 18,30 meter, lebar 4,2 meter, dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal 35 knot. SMCB diawaki 7 orang, serta dilengkapi senapan mesin kaliber 12,7 mm, dan dua senapan mesin kaliber 7,62 mm.
Selain itu, SMCB juga mampu membawa 30 prajurit untuk operasi pendaratan amphibi, maupun operasi kemanusiaan. Rencananya, TNI AL akan menambah 11 SMCB secara bertahap.
(RRI)