Kado Hari Jadi Ke-78 TNI, Keunggulan Fire Power KRI Frans Kaisiepo-368 Getarkan Laut Medierania
Tepat di Hari Ulang Tahun ke-78 TNI, KRI Frans Kaisiepo-368 sukses menguji seluruh sistem persenjataan modern yang dimiliki di area latihan Barbara Laut Mediterania saat lintas laut menuju Cyprus. Latihan didesain untuk menguji kapabilitas dalam full spectrum warfare termasuk menghadapi multi threat, electronic warfare, dan asymmetric warfare secara simultan. Kamis (5/10).
Penembakan decoy sebagai upaya pengelabuhan rudal musuh (photo : Koarmada 2)
KRI Frans Kaisiepo-368 berhasil dapatkan sadapan gelombang elektromagnetik yang selanjutnya diidentifikasi berasal dari kapal perang musuh. Berdasarkan analisis perkembangan situasi taktis, dilaksanakan Penembakan Decoy sebagai upaya pengelabuhan dan simulasi penembakan Surface To Air Missile Tetral Mistral untuk menangkis serangan rudal.
Suasana di ruang Combat Management Systems (photo : Koarmada 2)
Setelah mendapat otorisasi mengacu pada Rule of Engagement, Komandan memerintahkan Long Range Engagement melalui simulasi penembakan Surface to Surface Missile Exocet MM-40 Blok 3 dengan Heli Panther HS-1306 sebagai Target Reporting Unit.
Penembakan dengan meriam Vector 20mm (photo : Koarmada 2)
Secara bersamaan, kelompok teroris musuh melaksanakan serangan asimetris agresif menggunakan Fast Attack Craft. Dengan sigap, prajurit KRI Frans Kaisiepo-368 berhasil melumpuhkannya dengan Short Range Engagement menggunakan Meriam Otomelara Super Rapid Gun (OSRG) 76 mm, meriam Vector 20 mm, dan small arms firing. Srikandi laut, Serda Nav/W Nabila Maharani turut menjadi penentu kemenangan sebagai sniper yang berhasil menembak musuh dengan akurasi tinggi dari ketinggian menggunakan senjata RPA kaliber 7,62 mm on board Heli Panther HS-1306.
Penembakan sniper dengan kaliber 7,62mm dari heli Panther HS-1306 (photo : Koarmada 2)
Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL, Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh melalui sambutannya menyampaikan bahwa Latihan terintegrasi ini memiliki peran sentral dalam mempertajam naluri tempur dan mempertinggi kesiapsiagaan operasional guna mengantisipasi worst case scenario yang mungkin terjadi di daerah misi, sekaligus merupakan implementasi dari perintah Pangkoarmada II, Laksda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., M.Tr.Opsla., untuk selalu menjaga kemampuan dan naluri tempur sebagai Ksatria Ghora Wira.