Kapal selam Type 214 penerus Type 209 (photo : TKMS)
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).
Boris beserta delegasinya tiba sekira pukul 14.25 WIB dan disambut Menhan Prabowo dengan jajar kehormatan di Lapangan Bela Negara Kemenhan.
Usai mendengar lagu kebangsaan kedua negara, Prabowo dan Boris kemudian meletakkan karangan bunga di Tugu Api Semangat untuk menghormati jasa pahlawan. Keduanya kemudian melanjutkan pertemuan secara tertutup.
Dalam pertemuan selama lebih kurang satu jam itu, Prabowo dan Boris membahas penguatan hubungan kedua negara.
“Kami juga akan melanjutkan penguatan hubungan dan saya berjanji untuk membalas kunjungan kehormatan ini kepada beliau,” kata Prabowo kepada awak media, Senin.
Sementara itu, Boris menjelaskan lebih spesifik terkait pertemuannya dengan Menhan Prabowo.
Boris mengatakan bahwa Jerman dan Indonesia membahas kerja sama pengadaan kapal selam untuk TNI Angkatan Laut.
“Kami sepakat untuk meningkatkan dan mengembangkan hubungan tersebut, bahkan untuk (TNI) Angkatan Laut berbicara kemungkinan memiliki kapal selam yang telah kami bicarakan,” kata Boris.
Boris juga mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Jerman berencana mengadakan latihan bersama (latma) dengan TNI.
“Dia (Prabowo) menyetujui kemungkinan untuk latihan dengan Angkatan Laut di sini, dan saya sangat menghargai hal tersebut, itu memperkuat gagasan yang telah kami tekankan sebelumnya,” tutur Boris.
Dalam kesempatan itu, Boris juga mengungkapkan bahwa dua kapal penyapu ranjau pesanan Indonesia sedang dalam perjalanan ke Tanah Air.
Diketahui, Indonesia resmi memiliki dua kapal penyapu ranjau buatan Jerman. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali memimpin acara penerimaan dua unit Mine Counter Meassure Vessel (MCMV) itu di Galangan Abeking & Resmussen, Lamwerder, Bremen, Jerman, pada Jumat (26/5/2023).
Upacara penjemputan dua kapal penyapu ranjau itu dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih, diiringi lagu Indonesia Raya di atas kapal sebagai identitas bahwa kapal perang tersebut adalah berbendera dan milik Indonesia.
Selanjutnya, dua kapal penyapu ranjau itu diberi nama KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.
(Kompas)