Pembangunan kapal selam Scorpene di Brasil (photo : présidence du Brésil)
JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan satu kapal selam Scorpene yang rencananya akan digunakan Indonesia membutuhkan waktu enam tahun.
Hal itu diungkapkan General Manager of Merchantship dan Submarine PT PAL Satriyo Bintoro dalam acara “Industri Day” yang digelar PT Naval dan PT PAL di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
“(Target pembangunan) enam tahun untuk memproduksi satu kapal selam,” ujar Bintoro kepada awak media.
Diketahui, Indonesia sepakat bekerja sama dengan Perancis terkait pembangunan kapal selam Scorpene yang nantinya akan digunakan TNI Angkatan Laut (AL).
PT PAL, perusahaan dalam negeri yang ditugasi membangun kapal selam Scorpene, tengah bekerja sama dengan perusahaan asal Perancis, PT Naval.
Saat ini, lanjut Bintoro, pembangunan kapal selam Scorpene masih dalam tahap fase satu.
“Perjalanan kami memang program ini, kami menyelesaikan baru fase 1. Artinya, kami masih 25 persen dari total sampai fase ke-4,” ujar Bintoro.
Pembangunan kapal selam Scorpene di India (photo : Livefist)
Targetnya, kata Bintoro, satu kapal selam Scorpene memiliki sekitar 30 persen komponen dari perusahaan dalam negeri.
“Nilainya mungkin hanya 30 persen. Karena komponen lain yang berasal dari impor adalah komponen bernilai tinggi seperti sistem umum, mesin, dan sebagainya,” kata Bintoro.
Adapun PT PAL juga masih mengidentifikasi pemasok untuk konstruksi kapal selam Scorpene untuk tahap selanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertahanan berencana membeli dua kapal selam Scorpene asal Perancis.
Rencana pembelian ini masuk dalam kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam yang telah ditandatangani antara pihak PT PAL Indonesia dan Naval Group dari Perancis di Jakarta, 10 Februari 2022.
Menhan Prabowo Subianto menjelaskan, rencana pembelian itu sudah termasuk Air-independent Propulsion (AIP) beserta persenjataan dan suku cadang yang dibutuhkan termasuk latihan.
(Kompas)