Fuel cell technology dari Naval Group (image : Naval Group)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT PAL dengan Naval Group untuk pembelian dua kapal selam Scorpene. Kepala Divisi Transfer Teknologi dan Offset KKIP, Yono Reksoprodjo mengatakan salah satu yang menarik dari MoU ini adalah Indonesia bisa mengambil pelajaran yang sudah dilakukan Naval Group selama 100 tahun hanya dengan delapan tahun.
"Kita tidak perlu berjalan 100 tahun, tapi dalam delapan tahun ini, banyak yang bisa dikerjakan seperti mempelajari filosofi dan teknologi yang bisa dikuasai dari Prancis karena itu lebih penting dibandingkan soal produknya saja," jelas Yono kepada CNBC Indonesia dikutip Jumat (12/5/2023).
Sementara itu, SEVP Transformasi Management PT PAL Satrio Bintoro, mengatakan Naval Group telah banyak memberikan nasihat dan juga guidance agar ke depan PT PAL bisa jadi bagian dari supply chain Naval Group khususnya dalam bidang produksi Kapal Selam Scorpene.
"Ke depan kita juga memiliki target kemandirian memproduksi Kapal Selam Scorpene di Indonesia dan tentu targetnya di Asia, kita di Asean khususnya ingin jadi bagian supply chain submarine dari Naval Group.
Vice President Naval Group untuk Wilayah India dan Asia-Pasifik Nicolas de La Villemarqué meyakini kolaborasi antara Indonesia dengan Naval Group akan membuka peluang jangka panjang baik bagi pasar Indonesia dan industri pertahanan jangka panjang. Apalagi pilihan Indonesia untuk dua Kapal Selam Scorpene juga tepat untuk memenuhi kebutuhan pertahanan laut di Indonesia.
"Setidaknya kerja sama ini sudah berjalan tiga tahun terakhir dan kami telah menemukan solusi bersama termasuk soal industri kapal selam. Kedepannya, kami berharap dapat memperluas supply chain melalui kerjasama ini karena Naval Group dan PT PAL telah mematangkan skema kerjasama industrinya." jelas Nicolas.
Humaitá (S 41), Riachuelo-class kedua Scorpene Brazil (photo : defesaaereanaval)
Menurut Nicolas, Naval Group telah berhasil membuktikan diri di India dan Brazil sebelum masuk ke Indonesia. Menurutnya, Naval Group memutuskan masuk ke Indonesia karena menurutnya Indonesia memiliki kekuatan maritim yang akan menjadi besar.
"Potensi yang dimiliki potensi kekuatan maritim yang besar apalagi dengan keterlibatan komponen lokal, kami yakin bisa bekerja lebih lagi tentang hal itu," pungkas Nicolas.
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan armada matra laut, PT PAL dipercaya Kementerian Pertahanan untuk melakukan research & development dan membangun beberapa unit kapal selam jenis Scorpene. Sebagai bentuk implementasi penguasaan teknologi, keseluruhan pembangunan kapal selam jenis Scorpene ini dilaksanakan di PAL dan mengoptimalkan kapabilitas SDM PAL dengan asistensi dari Naval Group.
(CNBC)