Pesawat T50i TNI AU diberhentikan sementara operasionalnya (photos : Skadron 15)
JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan, TNI Angkatan Udara telah menghentikan sementara operasional seluruh pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle.
Penghentian sementara operasional ini dilakukan hingga selesainya penyelidikan kasus jatuhnya Golden Eagle di Blora, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
“Angkatan Udara sudah untuk sementara meng-grounding semua pesawat T-50 dulu, sampai penyelidikan benar-benar tuntas,” kata Andika di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Jumat (22/7/2022).
Andika menuturkan, pihaknya sejauh ini telah berkomunikasi dengan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dan jajarannya usai insiden jatuhnya Golden Eagle.
Dalam komunikasi tersebut, Andika meminta supaya TNI AU teliti dalam menyelidiki penyebab jatuhnya Golden Eagle.
Selain itu, Andika juga menduga adanya berbagai faktor penyebab jatuhnya Golden Eagle di Blora.
“Jadi penyebab ini kan kemungkinanya ada human error, kemudian ada juga aircraft-nya, ada juga manajemen, dan ada juga media, atau weather atau cuaca, ini yang sedang kami teliti,” terang Andika.
Kendati demikian, Andika menyebut bahwa insiden kali ini tidak seperti peristiwa kecelakaan Golden Eagle di Yogyakarta pada 2015.
Adapun saat itu, Golden Eagle jatuh ketika melaksanakan pameran dirgantara. Pesawat bernomor ekor TT-5007 terjatuh di area persawahan.
Pilot Letkol Marda Sarjono dan back seater-nya Kapten Dwi Cahyadi meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Menurut Andika, jatuhnya Golden Eagle pada 2015 karena manuver yang sulit.
“Tapi kemarin ini sebetulnya tidak ada dalam segi manuver pesawat,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat T-50i yang dipiloti Lettu Pnb Allan Syafitra Indra Wahyudi sempat hilang kontak sebelum akhirnya jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) malam.
Pesawat dengan nomor ekor TT-5009 itu lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, sekitar pukul 18.24 WIB. Pesawat take off untuk menjalani latihan malam.
Pesawat terakhir kali melakukan kontak radio pada 19.07 WIB. Setelah itu, pesawat akhirnya dilaporkan jatuh.
Allan gugur dalam peristiwa ini. Jenazah Allan kini sudah dimakamkan di Taman Bahagia, Jatisari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa sore. Pemakaman dilaksanakan dalam sebuah upacara militer.
Mabes TNI AU kemudian menaikkan pangkat Allan satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, yakni dari Lettu Pnb menjadi Kapten Pnb Anumerta.
Allan merupakan Perwira Penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017.
TNI AU juga telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang.
(Kompas)