05 Februari 2022
LST TNI AL buatan sebelum tahun 1982 saat ini adalah Teluk Semangka class (ex Tacoma Shipyard Korsel) dan Teluk Gilimanuk class (Frosch class) (photo : TNI)
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono akan menghapus 9 kapal angkut tank atau Landing Ship Tank (LST) yang berusia 40 tahun. Penghapusan kapal itu dilakukan secara bertahap.
Yudo mengatakan, rencana penghapusan kapal-kapal tersebut, bukan hal yang mendadak, sebab telah dimulai sejak 2014 lalu.
"Kita akan menghapus 9 kapal amfibi kapal angkut tank atau landing ship tank. Itu sudah direncanakan sejak tahun 2014, sehingga sekarang ini secara bertahap kapal-kapal LST kita yang sudah berusia 40 tahun sudah dihapus," ungkap Yudo, Rabu (2/2/2022).
Yudo menjelaskan, terkini sudah ada empat kapal angkut tank yang sudah dihapus. Dengan demikian, lanjut dia, masih terdapat 5 kapal lagi yang berproses untuk dihapus.
"Sekarang ini sudah ada 4 yang dihapus. Masih ada 5 lagi dan ini secara bertahap ya akan dihapus," ujarnya.
Yudo menuturkan, ketika pihaknya menghapus 9 kapal, maka akan datang pula 9 kapal baru. Dia memastikan, 9 kapal pengganti itu sudah ada. "Sudah dibangun, sudah jadi. Tinggal dua yang belum jadi di PT DRU Lampung. Nanti dalam tahun 2022 ini jadi, sehingga begitu yang 9 ini dihapus tentunya 9 akan ada gantinya," tuturnya.
Sebelumnya dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI dan Menhan Prabowo Subianto, Yudo meninta persetujuan penjualan 2 KRI, yaitu KRI Teluk Mandar 513 dan KRI Teluk Penyu 514 yang sudahtidak layak lagi kondisinya.
Dua kapal perang itu bahkan sudah diistirahatkan sejak 4 tahun lalu, meski persetujuannya baru keluar 15 Desember 2021. Sejauh ini TNI AL sudah mengajukan pengapusan 22 KRI. Keberadaannya sangat mengganggu operasional dermaga karena lebih didahulukan kapal-kapal yang siap beroperasi.