Alpha 900 VTOL UAV yang telah dipakai Bakamla (photo : Pacific Front)
Perusahaan Spanyol, Alpha Unmanned Systems (AUS) yang berbasis di Madrid telah membentuk kemitraan manufaktur berlisensi dengan perusahaan Indonesia PT Indadi Venyro dalam upaya untuk memperluas jejak sebelumnya di Asia Tenggara.
Perjanjian kemitraan tersebut dibuat pada April 2023 setelah PT Indadi Venyro setuju untuk berinvestasi di AUS sebagai mitra ekuitas minoritas, kata perusahaan dalam pernyataan bersama yang diberikan kepada Janes pada 20 April.
Selain manufaktur berlisensi, perjanjian tersebut akan memungkinkan PT Indadi Venyro menyediakan pemeliharaan dan dukungan lokal untuk produk-produk AUS di wilayah tersebut, tambah pernyataan itu.
AUS telah memasok varian maritim dari kendaraan udara tak berawak (UAV) sayap rotor Alpha 900 ke Badan Keamanan Maritim Indonesia (BAKAMLA).
UAV ini beroperasi di kapal terbesar layanan – kapal patroli 110 m KN Tanjung Datu (1101), dan kapal patroli kelas Pulau Nipah 80 m KN Pulau Marore (322).
Alpha 900 memiliki berat lepas landas maksimum 25 kg dan kecepatan jelajah maksimum 100 km/jam. Pada kecepatan jelajah 60 km/jam dengan muatan penuh, UAV ini memiliki daya tahan hingga 2,2 jam. UAV memiliki konfigurasi seperti helikopter dengan ekor dan rotor utama.
Dalam layanan BAKAMLA, Alpha 900 telah dilengkapi dengan sistem pengawasan dual-sensor Epsilon 140LC dari Octopus ISR Systems. Sensor kamera sistem pengawasan memiliki zoom optik 30x sementara sensor infra merahnya memiliki zoom digital 4x.
(Jane's)