AL Malaysia telah mengusulkan anggaran MYR2,4 miliar untuk pengadaan tiga varian yang ditingkatkan dari kapal kelas Keris ini di bawah anggaran 2023 (photo : Piter Sinke)
Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (RMN) telah mengajukan proposal senilai MYR2,4 miliar (USD524,84 juta) untuk pengadaan batch awal terdiri dari tiga kapal Littoral Mission Ship (LMS) yang ditingkatkan di bawah anggaran pertahanan negara berikutnya.
Dokumen yang diberikan kepada Janes menunjukkan bahwa rencana tersebut sedang diusulkan di bawah 'Rencana Bergulir 3' dari Rencana Malaysia Ke-12 (RMK 12), yang berlangsung dari tahun 2021 hingga 2025. 'Rencana Bergulir 3' mencakup proposal yang akan didanai dalam anggaran nasional negara untuk tahun 2023 .
Kapal-kapal tersebut akan dikenal sebagai 'LMS Batch Kedua' dan tiga unit yang telah diusulkan untuk didanai di bawah anggaran 2023 akan menjadi kapal pertama di kelas delapan kapal.
Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein pertama kali mengungkapkan pada Januari 2022 dalam pidato menteri tahunan bahwa negara itu akan membeli delapan kapal 'LMS Batch Kedua' untuk RMN sebagai tindak lanjut dari LMS kelas Keris. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Program kelas Keris ini merupakan pesanan pertama Malaysia untuk kapal angkatan laut dari China. Kontrak empat kapal ditandatangani antara Putrajaya dan anak perusahaan perdagangan China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC) pada April 2017.
Kapal-kapal tersebut kemudian ditugaskan antara Januari 2020 dan Januari 2022, dan keempat kapal tersebut sekarang beroperasi dengan Skuadron LMS ke-11 di Kota Kinabalu, Malaysia Timur. Kelas ini memiliki panjang keseluruhan sekitar 68,8 m dan berbobot 700 ton pada beban penuh.
Untuk program 'LMS Batch Kedua', Malaysia diketahui telah mengevaluasi proposal dari beberapa pembuat kapal selain yang berafiliasi dengan CSIC.
(Jane's)