Aerostar UAV TNI AU (photo : Indomiliter)
Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Udara siap meresmikan Skadron Pendidikan (Skadik) 103 yang bertugas melaksanakan pendidikan pesawat terbang tanpa awak di Pangkalan TNI Angkatan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, pada tahun 2022.
"Jelas tahun ini. Mungkin (diresmikan) dalam hitungan bulan," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah kepada wartawan di sela kegiatan Press Tour dan Airmen Gathering Media Dirgantara 2022 di Kota Yogyakarta, Jumat.
Menurut Indan, peresmian Skadik 103 hanya menunggu ketersediaan waktu dan keputusan dari Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
CH-4 Rainbow UCAV TNI AU (photo : Robby Aeros)
Dalam kesempatan sama, Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Azhar Aditama Djojosugito menjelaskan meskipun belum diresmikan, saat ini pendidikan di Skadik 103 sudah memasuki angkatan keenam.
"Artinya, kami menyiapkan secara sumber daya manusianya, terutama ground school-nya (pendidikan bina kelas), kami siapkan di sini. Nah, praktiknya nanti di Skadron Udara 51 Pontianak," kata Azhar.
Ke depannya, jelas Azhar, pendidikan penerbang tanpa awak pesawat itu akan dimulai dengan pelatihan dasar di Skadik 103, sedangkan pelatihan lanjut dilakukan di Skadron Udara 51 di Pontianak, Kalimantan Barat.
Azhar menambahkan latar belakang pembentukan Skadik 103 adalah wujud kesiapan TNI AU untuk selalu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Pelatihan lanjut pendidikan pesawat terbang tanpa awak akan dilangsungkan di Skadron Udara 51 Pontianak (photo : Skadron Udara 51)
"Artinya, mungkin 20 tahun kemarin belum ada pesawat tanpa awak, tapi sekarang sebuah keniscayaan bahwa teknologi harus kita adopsi," ujarnya.
Selain itu, tambah Azhar, pesawat tanpa awak juga merupakan sebuah alat utama sistem senjata (alutsista) yang bisa diandalkan dalam medan peperangan sehingga TNI AU perlu menyiapkan segala sesuatu terkait dengan pesawat nirawak tersebut.
"Oleh karena itu, kami menyiapkan pilotnya, menyiapkan segala sesuatunya supaya nanti sekolah penerbang pesawat tanpa awak ini bisa digunakan. Apalagi platform-platform yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan RI, TNI AU khususnya, ketika tahun 2024 itu cukup masif. Artinya, kita banyak menerbangkan pesawat tanpa awak," jelasnya.
(Antara)