Filipina pada Juli 2023 mencapai kesepakatan dengan Elbit Systems untuk memasok Long Range Patrol Aircraft menggunakan platform ATR72-600 untuk patroli udara dengan kemampuan misi khusus dan kemampuan elektronik lainnya bagi AU Filipina, mendorong AL Filipina untuk memiliki pesawat pengawasan laut, anti-permukaan dan perang anti-kapal selam sendiri dengan biaya lebih murah (photo: Turkish Navy)
MANILA, Filipina — Presiden Indonesia Joko Widodo, dalam pertemuan bilateral di Malacanang pada hari Rabu meminta dukungan Presiden Ferdinand “Bongbong” R. Marcos Jr. untuk pembelian pesawat anti-kapal selam dari Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin ASEAN ini membahas beberapa topik, termasuk pengawasan perbatasan dan pertahanan.
“Saya juga mohon dukungan Yang Mulia terkait pembelian pesawat perang anti kapal selam untuk Angkatan Laut Filipina dari Indonesia,” kata Joko Widodo.
Namun, Joko Widodo tidak menyebutkan secara spesifik pesawat tersebut.
Pengalaman PT DI dalam menyediakan pesawat MPA termasuk Turkish Navy dengan CN-235 ASW dalam program Meltem II (image: PT DI)
Pada tahun 2023, Angkatan Laut Filipina mengirimkan aset perang anti-kapal selam ke Laut Filipina Barat (WPS) dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan maritim.
Aset tersebut berasal dari perusahaan pertahanan Italia Leonardo.
Tawaran Joko Widodo ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Filipina Barat, ketika Tiongkok terus merambah wilayah Filipina.
Meskipun Marcos menyebutkan bahwa dirinya dan Joko Widodo membahas situasi Laut Cina Selatan, ia tidak memberikan informasi lebih lanjut.
(Inquirer)