Sistem pertahanan pantai YJ-12E dengan rudal CM-302 berbasis truk Wanshan WS-2600 bepenggerak roda 5x5 (photo: Wanghuan)
Jelang tutup tahun 2023 ini, geliat pertahanan nasional kembali menggelora. Melansir dari laman indomiliter.com, TNI dikabarkan menaruh minat terhadap rudal pertahan pantai (Coastal Naval Defense Missile System) YJ-12E Buatan Tiongkok. Rudal yang juga memiliki kode nama CM-302 ini secara mengejutkan dirumorkan akan segera diakusisi oleh TNI guna menjadi rudal pertahan pantai di tubuh TNI-AL.
Tentunya kabar ini cukup mengejutkan mengingat dalam 3 tahun terakhir Kementerian Pertahan Republik Indonesia dan TNI-AL menyetujui pembelian Rudal pertahan pantai Neptune buatan Ukraina beserta kemungkinan adanya transfer of technology (TOT) dalam paket pembelian tersebut. Kemungkinan wacana mengakusisi rudal Neptune buatan Ukriana terancam batal karena kondisi saat ini negara tersebut tengah berperang dengan Rusia.
Bahkan, rumor ini dikuatkan oleh postingan dalan akun instagram Lembaga Keris (@lembagakeris) yang menyebut rudal YJ-12E telah mendapatkan sertifikasi dari Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Distlibangal) untuk proses akusisi dan kemungkinan produksi secara lokal.
Uji coba penembakan rudal CM-302 (photo: CJDBY)
Rudal pertahanan pantai YJ-12E sejatinya merupakan rudal yang dikembangkan dari rudal anti-kapal YJ-12 yang mulai memasuki dinas layanan angkatan laut Tiongkok pada tahun 2011 silam. Melansir dari laman militarytoday.cm, rudal ini dikembangkan agar mampu diluncurkan dari platform darat semisal truk pengangkut atau silo peluncur di dalam tanah.
Rudal pertahan pantai yang dikembangkan oleh Tiongkok atau China ini kemudian diberi nama YJ-12B dan untuk varian ekspor diberi nama YJ-12E. Rudal ini disebutkan mampu membawa hulu ledak seberat 200-500 kg tergantung kebutuhan yang diinginkan. Sistem pelacakan rudal ini mampu mencapai target sejauh 250-400 km menggunakan sistem pelacakan radar dan inertial guidance. Namun, kemungkinan untuk varian ekspor rudal ini akan memiliki jarak dibawah yang dioperasikan oleh militer China sendiri.
Sertifikasi Dislitbangal untuk CM-302 Coastal Defense Missile Weapon System (photo: Lembaga Keris)
Apabila dikemudian hari TNI mengakusisi rudal ini, kemungkinan besar rudal tersebut akan diletakkan ke dalam truk Wanshan WS-2600 yang juga buata China, Truk berpenggerak 5x5 ini memang dirancang sebagai truk angkut kelas berat yang mampu membawa berbagai muatan seperti tank, kendaraan tempur ringan, rudal anti pesawat dan juga rudal balistik.
Namun, apabila pembelian ini jadi terlaksana, tentunya hal ini akan cukup unik bagi pihak TNI yang kini tengah mewaspadai gerak-gerik Tiongkok yang kian menunjukkan kedigdayaan militernya di kawasan Laut China Selatan yang notabene dekat dengan wilayah teritorial Indonesia saat ini. (Suara)
Rudal CM-302 China, berkecepatan supersonik dengan jangkauan 290 km
BEIJING - Rudal jelajah anti-kapal CM-302 buatan China Aerospace Science & Industry Corporation (CASIC) mulai dikenalkan pada 2017 pada ajang Air Show China di Zhuhai. CM-302 merupakan rudal jelajah anti-kapal (anti-ship cruise missile/ASCM) berkecepatan supersonik yang dapat diluncurkan dari platform udara, darat, dan laut.
Dari desain, rudal CM-302 ASCM terlihat jelas memiliki intake untuk pernapasan mesin yang identik dengan YJ-12 bertenaga ramjet. YJ-12 adalah rudal jelajah anti-kapal yang diluncurkan dari udara menggunakan pesawat pengebom strategis jarak menengah H-6K milik China .
Rudal YJ-12 memiliki jangkauan 400 km, dapat mencapai kecepatan hingga Mach 3, dan mampu melakukan manuver mengelak di udara sebelum mencapai sasarannya. Laman Navy Recognition menyebutkan rudal YJ-12 dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir atau konvensional seberat 500 kg.
Mesin ramjet pada rudal CM-302 (photo: Weibo)
“Rudal ini dilengkapi dengan sistem panduan inersia dan GPS serta memiliki akurasi 5-7 meter dari target,” tulis Navy Recognition dikutip SINDOnews, Jumat (29/12/2023). Angkatan Laut AS menyebutkan YJ-12 merupakan rudal buatan China yang paling berbahaya karena memiliki akurasi 90%.
Laman Asian Military Review menyebutkan rudal CM-302 merupakan varian rudal jelajah anti-kapal YJ-12E yang berarti khusus varian ekspor. Rudal YJ-12 varian ekspor ini harganya terjangkau namun presisi dengan hulu ledak penusuk semi-armor seberat 250 kg dan jangkauan dibatasi maksimal 290 km.
CASIC mengatakan rudal tersebut dapat diluncurkan dari platform udara, darat, dan laut, dan dimodifikasi untuk misi serangan darat dilengkapi kemampuan penerbangan supersonik. “Rudal CM-302 punya kemampuan manuver tinggi untuk pertahanan dengan kombinasi lintasan tinggi-rendah,” tulis Asian Military Review.
Rudal CM-302 versi shipborne dalam uji coba peluncuran (photo: Key Aero)
Laman Key Aero secara detail menyebutkan spesifikasi rudal CM-302 yang dibekali mesin ramjet mampu melaju dengan kecepatan supersonik Mach 2 di ketinggian rendah. Sedangkan pada ketinggian yang lebih tinggi mampu mencapai Mach 3.
Rudal CM-302 diharapkan dapat menarik basis pelanggan yang kuat, karena merupakan salah satu dari segelintir rudal jelajah anti-kapal supersonik yang ada di pasaran. Hanya ada dua rudal jelajah anti-kapal supersonik lainnya di pasaran, P-800 Onyx (Yakhont) Rusia dan rudal supersonik BrahMos kolaborasi Rusia-India. (SindoNews)