Setelah sebelumnya mendapatkan outstanding performace dari Tim First Quarter Evaluation UNIFIL, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisepo-368 yang tergabung dalam satuan tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL kembali meraih sukses dalam latihan Passage Exercise di Laut Mediterania, Jumat (10/03).
Keberhasilan misi perdamaian PBB yang diemban oleh unsur Maritime Task Force (MTF) di Lebanon tidak terlepas dari diplomasi yang dijalankan dengan unsur kekuatan maritim lainnya di kawasan tersebut termasuk dengan Combine Maritime Force. Diplomasi Angkatan Laut memiliki peran sentral dalam arsitektur perdamaian dunia dengan tujuan untuk confidence building measure, security enhancement dan defence capacity.
Hal ini yang mendasari MTF Commander, RADM Michael Busse dari angkatan bersenjata Jerman memberikan kepercayaan penuh kepada KRI Frans Kaisiepo-368 untuk mewakili MTF melaksanakan latihan tersebut dengan kapal frigate Angkatan Laut Italia ITS Andrea Doria D-553 yang tengah melaksanakan operasi keamanan maritim di laut Mediterania di bawah Combined Maritime Forces.
Latihan dengan kapal destroyer negara Italia tersebut diawali dengan steam-pass sebagai penghormatan yang dilanjutkan dengan pertukaran personel menggunakan Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB). Latihan berlanjut dengan maritime picture compilation, advance maneuver, flag hoist, replenishment at sea approach dan photo exercise.
Dalam latihan tersebut, KRI Frans Kaisiepo-368 juga melaksanakan operasi heli dengan menerbangkan Heli Panther HS-1306 untuk melaksanakan Intelligence, Surveillance and Reconnaissance (ISR) serta foto udara.
Komandan Satgas (Dansatgas) MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL, Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh menyampaikan bahwa latihan ini merupakan kesempatan dan kehormatan kami berlatih dengan Angkatan Laut Itali yang profesional, dan kita mampu mendemonstrasikan peran kapal perang kedua negara saling berkolaborasi, serta unjuk kemampuan manuver secara profesional dalam rangka menguji interoperabilitas dan kesiapsiagaan operasional.
Lebih lanjut Dansatgas menyampaikan bahwa latihan tersebut merupakan wujud diplomasi angkatan laut yang selaing berkontribusi untuk keberhasilan misi perdamaian dan membangun kepercayaan, juga bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme, mempertajam naluri tempur, dan memperkuat kerja sama di daerah operasi.
Menutup serial latihan, kedua kapal perang melaksanakan Farewell Sail Past dengan penghormatan dan formation break away. Komandan ITS Andrea Doria, Captain Navy Massimo Petricca menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesuksesan latihan yang menurutnya penting dilakukan untuk meningkatkan kerja sama antar unsur dalam misi perdamaian PBB.
Keberhasilan KRI FKO-368 pada Passage Exercise di Laut Mediterania ini sejalan dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali yaitu agar selalu meningkatkan kesiapan tempur dan kesiapsiagaan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dimanapun berada sehingga dapat dikerahkan setiap saat.
(TNI AL)