ATGM baru akan menggantikan sistem ATGM Metis-M yang dipasang pada Mercedes G-Wagen 4x4 pembawa senjata milik TDM (photo : KLSReview)
Kementerian Pertahanan Malaysia (MINDEF) telah meminta penawaran untuk pasokan 18 sistem peluru kendali anti-tank (ATGM) jarak menengah.
Dalam dokumen penawaran, MINDEF mengatakan ada persyaratan untuk peleton anti-tank dari batalion infanteri untuk dilengkapi dengan ATGM jarak menengah, yang dapat menyerang dan menghancurkan lapis baja musuh pada jarak antara 2.000 dan 4.000 m.
Menurut MINDEF, sistem ATGM mencakup tabung/tabung peluncuran, rudal, unit observasi dan peluncuran (OLU), tripod, dan wadah rudal.
Tabung peluncuran harus menerima dan bereaksi terhadap perintah tugas dari OLU untuk menyalakan motor ejeksi dan mengeluarkan rudal, kata MINDEF. “Rudal tidak boleh melebihi panjang 1.200 mm dan diameter 130 mm.”
Rudal tersebut harus dilengkapi dengan kemampuan untuk mengalahkan Explosive Reactive Armor (ERA) dan pelat baja utama minimal 900 mm rolled homogeneous armor (RHA), tambah MINDEF. Selain itu, MINDEF mengatakan rudal harus menghasilkan energi sisa yang cukup untuk efek lapis baja belakangbehind armour effect (BAE) untuk menimbulkan korban pada awak dan kendaraan.
Menurut dokumen penawaran, probabilitas serangan ATGM tidak boleh kurang dari 90% dan harus memiliki mode serangan teratas dan langsung. “Jarak mempersenjatai rudal harus setidaknya 80 m dan harus dilengkapi dengan panduan pelacak pencitraan inframerah (IIR) dengan sistem berpendingin atau tidak berpendingin untuk memberikan citra yang lebih baik. Selain itu, ia harus melengkapi sistem panduan fire-and-forget automatic command line-of-sight (ACLOS), ”kata dokumen penawaran itu.
(Jane's)