Grob G 120 TP-A, Pesawat Latih Dasar TNI AU

12 Mei 2022

Grob G 120 TP-A TNI AU (photo : Fikri Cetta)

KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) pesawat latih Grob G-120TP-A. 

Pesawat latih dasar jenis Grob G 120 TP-A buatan Grob Aircraft Jerman itu tiba di Indonesia secara bertahap. 

Kelompok pertama yang mencakup 10 pesawat datang pada 2013, dan 2014 sebanyak delapan pesawat. Selanjutnya, ada enam pesawat yang tiba pada 2015. 

Hadirnya Grob G 120 TP-A menggantikan pesawat latih AS-202 Bravo dan T-34 Charly yang telah lebih dari 30 tahun mengabdi dalam mencetak pilot-pilot andal TNI AU.

Spesifikasi Grob G 120 TP-A 

Dilansir dari laman kemhan.go.id, G 120 TP-A merupakan pesawat latih canggih buatan perusahaan Grob Aircraf, Jerman, yang dapat mendukung pelatihan terbang baik tingkat mula, dasar, dan lanjut. 

Pesawat G 120 TP-A memiliki performa yang tinggi dan kemampuan Full Virtual Tactical Training yang dikombinasikan dengan kecepatan tinggi. 

Hal itu menjadikan Grob G 120 TP-A sebagai sistem pelatihan terbang terpadu yang terbaik secara keseluruhan. 

Pesawat Grob G 120 TP-A merupakan pesawat latih militer dengan konfigurasi tempat duduk yang berdampingan (side by side) yang sudah diakui dunia dengan kemampuan full aerobatic dan military training. 

Pesawat Grob G 120 TP-A diklaim sebagai pesawat latih asar yang sempurna untuk penerbangan masa depan.

Grob G 120 TP-A TNI AU (photo : Cahyadi Prabowo)

Grob G 120 TP-A untuk pelatihan terbang 

Dengan sistem arsitektur yang unik, pesawat Grob G 120 TP-A memungkinkan untuk melaksanakan pelatihan terbang bagi siswa penerbang dari tingkat mula hingga tingkat latih dasar. 

Dengan mengikuti peningkatan kemampuan dari siswa penerbang, simulasi terbang untuk misi taktis juga dapat dilaksanakan menggunakan pesawat Grob G 120 TP-A. 

Grob G 120 TP-A merupakan pesawat bermesin turboprop Rolls Royce dengan tipe 250-B17, dan memiliki lima bilah baling-baling buatan MT-Propeller dari bahan komposit dan baja tahan karat di sisi baling-balingnya. 

Pesawat Grob G 120 TP-A menggunakan bubble canopy model geser yang bisa dibuka dari dalam maupun dari luar pada saat emergency. 

Konfigurasi tempat duduk yang bersebelahan (side by side) memiliki keuntungan tersendiri, di mana instruktur penerbang bisa memonitor secara langsung apa yang dilakukan oleh siswa penerbang yang berada di kokpit.

Grob G 120 TP-A terbuat dari carbon fiber 

Siswa pun dapat dengan mudah menerima instruksi dan mengikuti tindakan/gerakan yang dilakukan oleh instrukturnya. 

Selain itu, instruktur juga dapat memanfaatkan control dan display instrument yang sama untuk menunjukan setiap langkah dari pelatihannya. 

Dengan konstruksi pesawat keseluruhan yang terbuat dari carbon fibre, membuat pesawat Grob G 120 TP-A menjadi ringan, kuat, dan anti-korosi. 

Material carbon fibre juga membuat permukaan pesawat lebih halus sehingga meningkatkan tingkat aerodinamika pesawat. 

Selain itu, bahan ini lebih mudah dalam hal perawatan dengan service life mencapai 15.000 jam terbang untuk penggunaan aerobatik. 

Pesawat dapat diterbangkan pada siang maupun malam hari dengan kondisi non-icing. Sementara kecepatan maksimum G 120 TP-A adalah 439 kilometer per jam atau 237 knot.

(Kompas)

Subscribe to receive free email updates: