17 Desember 2021
Sebagaimana diketahui, Elang Hitam merupakan proyek bersama yang dilaksanakan oleh Konsorsium yang terdiri dari Kemhan, TNI AU, BPPT, LAPAN, PT DI, PT Len serta ITB. BPPT dan LAPAN bersama badan-badan riset lainnya sekarang digabung menjadi BRIN.
Penampakan selanjutnya muncul dari postingan Untung Widodo pada tanggal 12 Desember 2021. Posting asli sumber ini telah dihapus sehingga kita hanya bisa melihat dari sumber sekunder di group-group pemerhati militer dan dunia penerbangan.
Uji Elang Hitam direncanakan tahun 2021 didahului dengan ground test dan flight test dijadwalkan berlangsung di bulan Desember 2021. Sampai dengan tulisan ini dibuat, Elang Hitam baru melakukan uji taxi. Setelah launching mock up pada bulan Desember 2019 lalu, selanjutnya dilakukan pembuatan 2 unit prototipe pada tahun 2020.
Semula UAV ini diharapkan mendapatkan sertifikat tipe tahun 2021, dan sertifikat sistem senjata 2023. Selanjutnya produksi massal direncanakan pada tahun 2024, sehingga pada tahun 2025 Elang Hitam sudah masuk layanan operasi.
Performa drone ini diharapkan mencapai radius 250km LOS/Line of Sight (kendali saluran nirkabel air-to-ground antara UAV dan stasiun kontrol) dan ketahanan terbang/endurance 30 jam. Ketinggian maksimal Elang Hitam diharapkan dapat mencapai 30.000 kaki (9.144m) dan kecepatan maksimum 235 km/jam.
Dari pemunculan prototipe uji coba ini terlihat bahwa pada Elang Hitam telah terpasang 1 mesin Rotax dengan 2 bilah baling-baling, juga memiliki roda pendarat yang lebih kokoh dari mock-up saat launching Desember 2019 lalu dan UAV telah dilengkapi dengan Mission Systems.
Kita tunggu saat Elang Hitam akan dilakukan uji terbang sebentar lagi.
(Defense Studies)