Penandatanganan Kontrak Joint Production PTTA Mission System Tahun ke-4

12 Juni 2022

Mission system dan konsol GCS PTTA (photos : Airspace Review)

Penandatanganan Kontrak Joint Production PTTA Mission System Klas MALE TA. 2022

Jakarta, -- Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang mampu terbang terus menerus 24 jam merupakan wahana yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan NKRI dari udara. Pada tahun 2017 telah terbentuk perjanjian bersama berupa Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Klas MALE dengan anggota yang terdiri dari Kementerian Pertahanan RI yaitu Ditjen Pothan Kemhan dan Balitbang Kemhan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI AU (Dislitbangau), Institut Teknologi Bandung/ITB (FTMD), LAPAN, BUMN yaitu PT Dirgantara Indonesia dan PT Len Industri.

Lingkup kontrak saat ini berupa Data Alignment, GCS Upgrade Design System dan On Board Test Bench for Proof of Concept merupakan kelanjutan dari lingkup Detail Design Engineering, Dokumen Technology Acquisition, Hardware In The Loop System (HILS) Document Review and Supervision, dan Ground Control Station (GCS) pada kontrak sebelumnya (photo : Airspace Review)

Lingkup kontrak

Pada hari Selasa (31/5/2022), Ditjen Pothan Kemhan yang diwakili Sesditjen Pothan Kemhan Laksma TNI Sri Yanto, S.T., dan PT. Len Industri (Persero) yang diwakili oleh Direktur Bisnis dan Kerjasama PT. Len Industri (Persero) Wahyu Sofiadi menandatangani Kontrak Program Joint Production PTTA Mission System Klas MALE TA. 2022. Program ini merupakan tahun ke-4 penguasaan teknologi Mission System PTTA Klas MALE sebagai bagian dari pengembangan PTTA MALE Elang Hitam dengan Scope of Work EH1-B Data Alignment, GCS Upgrade Design System dan On Board Test Bench for Proof of Concept (PTTA).

Prototipe PTTA MALE Elang Hitam diberi kode EH-1 (photo : istimewa)

Dalam sambutannya Sesditjen Pothan Kemhan menyampaikan kepada PT. Len Industri (Persero) yang mendapatkan penugasan melalui program ini agar melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan kesepakatan dalam Kontrak. Diharapkan dengan penguasaan teknologi Mission System PTTA MALE tersebut dapat mewujudkan kemandirian Industri Pertahanan dalam memproduksi PTTA MALE guna mengisi kebutuhan TNI AU dalam menjaga kedaulatan NKRI melalui udara.

Subscribe to receive free email updates: