KOMPAS.com - Korps Marinir TNI Angkatan Laut memiliki kendaraan tempur andalan bernama tank amfibi PT-76.
PT-76 merupakan tank amfibi ringan atau light amphibious tank buatan Rusia.
Tank amfibi PT-76 telah digunakan korps Marinir TNI AL pada berbagai operasi, mulai dari Operasi Dwikora hingga Operasi Seroja di Timor Timur.
Spesifikasi tank PT-76
Dilansir dari Army Technology, Tank Plavayushchiy Rusia atau PT-76 adalah tank amfibi ringan yang dikembangkan pada awal 1950-an.
Disebutkan, tank amfibi PT-76 dapat mengangkut tiga personel.
Tank amfibi PT-76 memiliki bobot 14, 6 ton, panjang 6,91 meter, lebar 3,15 meter, dan tinggi 2,32 meter.
Dengan kekuatan 240 tenaga kuda, tank amfibi PT-76 mampu melaju dengan kecepatan 44 kilometer per jam di jalan. Saat berada di air 10,2 kilometer per jam.
Tank amfibi PT-76 dibekali persenjataan utama meriam stabil D-56TM 76,2 mm dengan 40 peluru.
Terdapat pula persenjataan sekunder berupa senapan mesin koaksial SGMT 7,62 mm dengan 1.000 peluru.
Kemampuan amfibi Tank PT-76 Marinir (photo : Korps Marinir)
Lambung baja tank PT-76 yang dilas
Sekitar 12.000 tank PT-76 diproduksi untuk pasar domestik dan ekspor dari tahun 1958-1967.
Sekitar 2.000 kendaraan di ekspor ke berbagai negara. antara lain Vietnam, Indonesia, Korea Utara, India, Hungaria, Mesir, Afghanistan, Kuba, dan China.
Tank amfibi PT-76 memiliki lambung baja yang dilas dengan tiga kompartemen. Pengemudi duduk di kompartemen depan dan memiliki penutup palka satu bagian.
Tank ini memiliki menara baja yang dilas dengan tempat duduk untuk komandan di sebelah kiri dan pemuat di sebelah kanan.
Tank PT-76 memiliki pelindung setebal 15 mm yang terbuat dari baja. Penutup palka berbentuk oval dipasang di menara tank dengan kunci vertikal.
Sebuah kubah melingkar pada palka ganda memungkinkan penggunaan perangkat observasi. Pintu darurat juga disediakan di bawah kursi pengemudi untuk pintu keluar kru.
Mesin dan jangkauan tank PT-76
Tank PT-76 memiliki roda karet berlubang untuk daya apung dan sistem suspensi batang torsi. Roda pertama dan terakhir dilengkapi dengan peredam kejut hidrolik.
Tank amfibi PT-76 dibekali oleh mesin diesel 4-tak, berpendingin air, dan 6 silinder segaris.
Dengan kapasitas bahan bakar 250 liter, jangkauan maksimal tank PT-76, yakni 400 kilometer.
Pada bagian belakang tersedia ruang untuk tangki bahan bakar eksternal yang meningkatkan jangkauannya menjadi 510 kilometer.
Tank amfibi PT-76 masuk jajaran TNI AL pada 1964, dan telah digunakan pada berbagai operasi.
Mulai dari Operasi Dwikora di Kalimantan (1964-1965), Operasi Seroja di Timor Timur (1975-1979), hingga operasi pemulihan keamanan di Aceh (2002-2005).
(Kompas)