Puluhan Kapal Perang Laksanakan Peperangan Uji Kemampuan Teknologi di Perairan Laut Jawa

25 Oktober 2021

33 KRI dalam tahapan Gerakan Menuju Sasaran 1 (all photos : Koarmada1)

Setelah dilepas kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M,.  unsur-unsur  Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Latihan Operasi Amfibi (Latopsfib)  TNI AL Tahun 2021 memasuki tahap Gerakan Menuju Sasaran Satu (GMS I). Dalam rangka menuju daerah pendaratan harus melewati rintangan dari serangan musuh di tengah laut berupa serangan dari bawah air, permukaan dan udara, demikian salah satu skenario Latopsfib TNI AL di Dabo Singkep tahun ini.


Manuvra dalam GMS I ini sejumlah KRI melaksanakan kegiatan antara lain, anti submarines warfare exercise, air defense excersice dengan sasaran simulasi formasi pesud TNI AL Bonanza, anti air rapid open fire exercise dengan simulasi serangan udara musuh, dan anti surface warfare exercise.


Kegiatan serial latihan ini disaksikan langsung Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal)  Para Pejabat Utama Mabesal dan Para Pangkotama TNI AL serta rencananya para anggota DPR RI dari Komisi I akan on board di  Kapal Markas KRI Makassar-590.


Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., bahwa TNI AL yang menganut  Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dimana hal ini sarat terhadap teknologi (Heavy of Technology) baik teknologi kapal perang, pesawat udara, kendaran tempur Marinir, konsekuansinya SDM TNI AL harus mumpuni. Setiap Alutsista atau persenjataan harus selalu diupgrade sesuai dengan teknologi terkini.


Menciptakan kemampuan  TNI AL yang tangguh, profesional dan modern, peran SDM merupakan kunci  utama, mengingat  filosofi  TNI AL bukan   manusia yg dipersenjatai, tetapi  senjata yg diawaki, untuk itu manusianya (SDM) harus adjustable cepat menyesuaikan dengan persenjataan yang sarat teknologi. Personel TNI AL dituntut memiliki kemampuan dalam bidan teknologi sebagai pengawak Alutsista berteknologi sesuai bidangnya masing-masing.

 
Dalam serial latihan ini, menunjukkan profesionalisme para prajurit TNI AL  dalam mengoperasikan Alutsista, sehingga prajutit TNI AL mampu sebagai  pengawak kekuatan teknologi, kemampuan ini sekaligus menunjukan kekuatan TNI AL.

Subscribe to receive free email updates: