Apakah Maung Pindad Kebal Peluru?

02 Agustus 2020

Pindad Maung 4x4 (all photos : Detik)

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pindad (Persero) sudah mulai melakukan proses produksi Maung yang jadi kendaraan taktis (rantis) ringannya. Aktivitas produksi tahap awal ini dilakukan untuk mengejar pemesanan 500 unit yang diminta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. 

Menariknya, ternyata meski berstatus sebagai mobil militer, namun struktur bodi-bodi Maung rupanya belum dirancang sebagai kendaraan anti-peluru. Dalam kata lain, bodinya masih biasa seperti pada mobil umumnya. 

Windhu Paramarta, Vice President Inovasi PT Pindad, mengatakan alasan kenapa Maung belum dibekali dengan bodi kebal peluru lantaran mengikuti dari keinginan pemesan serta urutan pengembangannya.

"Jadi memang dari user-nya itu ada kebutuhannya bertahap. Sekarang ini kita bikin basic Maung sebagai rantis untuk angkut personel, dari road map yang kami punya nanti akan berlanjut ke varian-varian lain," ucap Windhu kepada Kompas.com, Rabu (29/7/2020).


Menurut Windhu, pengembangan Maung menjadi varian lain sangat memungkinkan karena mengusung konsep multiplatfrom. Tak hanya dari sektor dapur pacu atau mesin, namun juga bodi yang bisa direkayasa desain sesuai dengan kebutuhan konsumen. 

Sementara untuk anti-peluru sendiri, menurut Windhu memang akan ada rencana membuat Maung dalam versi tersebut, tapi balik lagi bila produksinya nanti akan mengikuti permintaan dan kebutuhan dari konsumen.

"Untuk sekarang ini memang belum, tapi bukan berarti tidak bisa mengaplikasi itu (bodi anti-peluru), kami tentunya sebagi pabrikan harus melihat juga dari segi kebutuhan konsumen, kalau ada permintaan yang pasti kami rancang," ucap Windhu. 

Seperti diketahui, Pindad sudah mulai memproduksi Maung dengan menggunakan mesin dan sasis dari Toyota Hilux. Kerja sama dengan Auto2000 sebagai jaringan terbesar Toyota pun dikabarkan sudah terjalin.

Dalam mendukung Pindad, dikabarkan Auto2000 akan menyuplai Hilux dalam bentuk untuh alias unit, bukan sekadar berupa mesin atau sasis.

Subscribe to receive free email updates: