Helikopter EC-725 AP/Caracal milik TNI AU terparkir di Halim Perdanakusuma, Jakarta, 12 Januari 2020. Sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Presiden Jokowi menyempatkan diri melihat kondisi helikopter yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan kepresidenan (photo : Sekretariat Presiden)
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk sementara waktu akan menggunakan helikopter Caracal milik TNI Angkatan Udara untuk kegiatan kepresidenannya. Jokowi meninjau helikopter cadangan untuknya itu di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Minggu 12 Januari 2020.
Helikopter berjenis EC-725 AP/Caracal itu akan menggantikan selama Super Puma menjalani perawatan. Tidak dijelaskan kondisi helikopter berkelir biru yang biasa digunakan untuk agenda kepresidenan itu, tapi helikopter itu belum lama, Minggu 5 Januari, memang gagal mendaratkan Jokowi. Saat itu sang presiden hendak meninjau dan memberikan bantuan kepada korban longsor dan banjir bandang di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Kami harus mencarikan heli alternatif untuk dukungan VVIP. Sehingga saya display, saya laporkan ke beliau terkait dengan keamanan dan kenyamanan (helikopter)," ucap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Minggu 12 Januari 2020.
Helikopter EC-725 AP/Caracal biasa disebut juga Super Cougar atau H225M. Helikopter ini masih keluarga Super Puma (H215) karena sama-sama helikopter SAR tempur buatan Airbus Helicopters. Perbedaan paling mencolok di antara keduanya adalah jumlah baling-balik (blade) pada rotor utama. Super Puma masih empat blade, sedang H225M menggunakan lima.
Helikopter Super Puma kepresidenan (photo : tozsugianto)
Berikut ini, spesifikasi selengkapnya dari helikopter kepresidenan cadangan ini yang dikutip dari situs airbus dan beberapa sumber lain,
- Tenaga dan Rotor. Helikopter tempur multi guna ini ditenagai mesin Makila 2A1 yang rotor lima baling-balingnya memiliki tingkat vibrasi rendah. Desain spherilex modular juga menjadikannya tak perlu perawatan biaya tinggi.
- SAR. Sesuai fungsinya untuk tempur dan SAR, helikopter ini bisa beroperasi baik dari kapal laut maupun darat. Helikopter memiliki perlindungan dari es dan pasir, pelontar flare, tali untuk pengerahan maupun penarikan personel, serta night vision goggle compatibility untuk menembus segala cuaca.
- Senjata. Persenjataan terdiri dari cannon 20 mm serta machine gun 7,62 mm. Selain itu masih ada heavy store carriers untuk satu rocket pods 68 mm, cannon pod 20 mm, dan cannon pod 12,7 mm. Di sistem persenjataan ini dilengkapi pula dengan radar warning receiver, missile approach warning system, laser warning receiver
- Kapasitas dan Kecepatan. Helikopter yang diklaim nyaman oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto ini berkapasitas 31 orang termasuk kru. Dengan bobot take off maksimum 11.200 kilogram dan bentang baling-baling 16,2 meter, capung besi ini mampu melesat hingga 324 kilometer per jam dan daya jelajah dengan bahan bakar normal sejauh 920 kilometer.
(Tempo)