Hull tank medium Harimau akan dikembangkan menjadi APC roda rantai (photo : defence.pk)
Indonesia dan Turki kembangkan jenis baru medium tank
Perusahaan milik pemerintah Indonesia di bidang pertahanan, Pindad, dan Perusahaan Turki FNSS akan kembali melakukan kerja sama pengembangan alat utama sistem pertahanan (Alutsista).
Vice President Inovasi PT Pindad Windu Paramata mengatakan setelah sukses membuat medium tank, kedua perusahaan milik Indonesia dan Turki itu akan kembali bekerja sama mengembangkan jenis baru Harimau Medium Tank atau Kaplan MT, berupa kendaraan angkut personel dan tank amfibi.
Selain itu, Pindad dan FNSS akan melengkapi kendaraan itu dengan Unmaned Turret atau senjata khusus tank dengan kaliber 30 mm.
"Jadi turret 30 mm tanpa awak, berupa remote control weapon system yang digunakan untuk perlindungan atau menyerang kendaraan ataupun pertahanan musuh," kata Windu, kepada Anadolu Agency.
Diharapkan pada tahun ini Pindad rampung membuat desain senjata itu.
Platform kendaraan amfibi juga ZAHA pernah ditawarkan oleh FNSS (photo : EDR Magz)
"Jadi skemanya hampir sama dengan pengembangan prototipe tank medium, dimana FNSS dengan pindad melakukan pertukaran informasi, pertukaran proses design kerja sehingga kita mendapatkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna di Indonesia," tambah dia.
Sebelumnya, Pindad Indonesia dan FNSS Turki sepakat menandatangani kerja sama pembuatan purwarupa medium tank pada 2015 lalu. Perancangan tank ini dimulai Februari 2016.
Setelah selesai diproduksi di Turki, medium tank ini diberi nama Kaplan MT.
Kaplan MT sempat dikirim ke Indonesia dan dipamerkan pada hari ulang tahun TNI 5 Oktober 2017 lalu di Cilegon, Banten.
Indonesia pun memberi nama Harimau Medium Tank.
Tank ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm.
Harimau Medium Tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank.
(AA)