F-16 A/B yang Diperbarui Personel TNI AU Segera Diuji Terbang

01 Agustus 2019


Pembaruan pesawat F-16A/B TNI AU (all photos : IDN Times)

Magetan, IDN Times – Satu dari empat pesawat F-16 A/B Block 15 yang sedang menjalani pembaruan alias upgrade di hanggar Skadron Teknik (Skatek) 042 Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi segera diuji terbang. Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan bahwa flight test direncanakan pada September atau Oktober mendatang.

“Satu sampai dua bulan lagi flight test. Kemudian (yang pesawat yang lain) berurutan,” kata Yuyu usai memimpin upacara peresmian Depo Pemeliharaan (Depohar) 80, Satuan Pemeliharaan (Sathar) 24, 43, 54, 55, 81,82, dan 83 di pelataran pesawat utama Lanud Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Rabu (31/7).



Libatkan pihak Lockheed Martin sebagai supervisi

Uji terbang itu untuk mengetahui hasil upgrade pesawat F-16 A/B yang dimulai sejak September 2017. Upaya memperpanjang usia pakai 15 hingga 25 tahun dan peningkatan sistem avionik level berat pada salah satu jet tempur ini dinyatakan hampir rampung.

Meski demikian, para teknisi dari TNI Angkatan Udara, PT Dirgantara Indonesia tetap menjalankan tugasnya hingga sembilan pesawat lain sejenis juga berhasil diperbarui. Kegiatan bernama Enhanced Mid-Life Update (EMLU) – The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon STAR) ini bakal berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.  

Adapun EMLU-Falcon STAR ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Lockheed Martin (produsen pesawat F-16 asal Amerika. Perwakilan perusahaan dari Negeri Pam Sam terlibat dalam supervisi pelaksaan pekerjaan. “Pekerjaannya tetap di Skatek karena itu proyek dengan Locked Martin sampai selesai,” ujar Yuyu.



Rudal canggih dipasang pada jet tempur ini

Pembaruan yang dijalankan dalam proyek itu di antaranya, pemasangan Rudal Beyond Visual Range (BVR) yang memiliki jangkauan lebih dari 30 kilometer. Selain itu, AMRAAM untuk melepaskan rudal udara ke udara dengan jarak jangka 60 nautical mile atau sekitar 110 kilometer.  

Juga, Fire Control Radar dan JDAM (Joint Direct Attack Munitio) yang merupakan bom dengan dilengkapi pemandu laser. “Yang diperbaiki airframe dan avionik,” kata Yuyu kepada sejumlah wartawan.

Jadi kebanggaan personel TNI

Untuk pengadaan sparepart, dalam proyek EMLU-Falcon STAR ini ada dua tipe kontrak. Pertama menggunakan mekanisme dengan mitra alias Direct Commercial Sales (DCS) dan Foreign Military Sales (FMS) atau Government to Government.

Proyek EMLU-Falcon STAR menjadi kebanggan personel TNI terutama para teknisi. Sebab, mampu meningkatkan kemampuan para teknisi TNI Angkatan Udara. Apalagi, pekerjaan yang termasuk level berat itu baru pertama dilakukan di satuan setingkat skadron teknik. 

(IDN Times)

Subscribe to receive free email updates: