Helikopter H225M/EC-725 TNI AU (photo : Skadron Udara 8)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menargetkan perolehan nilai kontrak pembelian pesawat dan helikopter senilai US$ 283,04 juta di sepanjang tahun 2019.
Menurut Direktur Niaga PTDI Ade Yuyu Wahyuna, kontrak pembelian pesawat dan helikopter yang dikejar terdiri atas lima kontrak, dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk dalam negeri, PTDI tengah mengejar satu kontrak dua unit Helikopter H225M VIP dari TNI Angkatan Udara (AU).
Untuk target luar negeri, PTDI sedang mengejar empat kontrak pembelian dengan rincian; satu unit pesawat CN235 Military Transport untuk Nepali Army, enam unit pesawat NC212i Military Transport untuk Department of National Defense Philippines, pesawat CN235 Military Transport untuk Royal Thai Police, dan Helikopter Bell 412 EPI untuk Philippines Fire Fighting.
Selain mengejar lima kontrak tersebut, PTDI juga berencana membidik pasar Afrika, di antaranya yakni Pantai Gading dan Senegal, serta Timor Leste.
Untuk mengejar target ini, PTDI akan melakukan sejumlah upaya seperti untuk menggaet pelanggan baru, menyediakan skema buyer’s credit untuk target pasar di luar negeri, meningkatkan kepuasan customer, serta melakukan perbaikan internal.
Dalam menggaet customer baru, PTDI telah melakukan kerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia dan Atase Pertahanan di berbagai negara yang meliputi negara-negara di wilayah Amerika Latin, Afrika dan Asia Pasifik guna mempromosikan produk-produk PTDI.
Dalam menyediakan skema buyer’s credit, PTDI menjalin kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) guna meningkatkan volume ekspor ke negara-negara yang dibidik.
Untuk diketahui, total pendapatan yang diperoleh PTDI bersumber dari beberapa lini bisnis, di antaranya yakni bisnis penjualan pesawat dan helikopter (aircraft), engineering services, aircraft services, bisnis aerostructure, serta berasal dari anak perusahaan.
Sebelumnya, PTDI secara keseluruhan telah mencatatkan nilai perolehan kontrak sebesar US$ 79,6 juta di semester I 2019. Nilai ini bertumbuh sebesar 119,88% apabila dibandingkan dengan nilai perolehan kontrak semester I 2018 yang mencapai US$ 36,2 juta.
Kontrak ini terdiri dari kontrak pembelian pesawat terbang dan helikopter, serta kontrak untuk portofolio aerostructure, engineering services, aircraft services, dan anak perusahaan.
Direktur Niaga PTDI Ade Yuyu Wahyuna mengatakan, pertumbuhan nilai perolehan kontrak pada semester I 2019 didorong pertumbuhan yang signifikan untuk perolehan kontrak aircraft services sebesar 114%, anak perusahaan sebesar 40%, serta engineering services sebesar 14%.
Lebih rinci, Ade menyebutkan, kontribusi terbesar pendapatan PTDI di semester I 2019 bersumber dari bisnis penjualan pesawat dan helikopter dengan kontribusi sebesar 63,41%, serta aircraft services sebesar 20%. Adapun pendapatan sebanyak 16,59% sisanya diperoleh dari bisnis aerostructure, engineering services, dan lain-lain.
(Kontan)