Kodam IX/Udayana Bentuk Detasemen Kavaleri 4/Sima Pasopati

13 April 2018


Sejumlah alutsista akan ditambah untuk pembentukan detasemen kavaleri (photo : Merdeka)

Kodam IX/Udayana miliki Detasemen Kavaleri 4/Sima Pasopati

Badung, Bali (Antaranews Bali) - Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto meresmikan Detasemen Kavaleri 4/Sima Pasopati yang beralamat di Jalan Kediri Nomor 1, Desa Tuban, Kabupaten Badung, Kamis, sehingga wilayah Kodam IX memiliki detasemen baru.

"Peresmian ini sebagai bentuk pengembangan organisasi TNI AD yang tidak lepas dari pertimbangan strategis dari kacamata pertahanan, yang memosisikan Pulau Bali menjadi etalase Negara Indonesia," ujar Benny Susianto di Kuta.

Jenderal bintang dua ini mengatakan orang lebih mengenal Bali dibandingkan Indonesia. "Artinya dunia mengetahui Bali merupakan Indonesia sehingga mau tidak mau TNI AD selaku aparat negara harus menciptakan kondisi stabilitas wilayah di Pulau Bali khususnya," katanya.

Hal ini, katanya, akan menjadi cerminan bahwa apakah TNI AD menjawab tantangan dan ancaman yang ada di Pulau Bali sehingga dengan dasar pertimbangan ini satuan kavaleri setingkat kompi di Bali dikembangkan menjadi detasemen yang mana kekuatannya menjadi tiga kompi.

Bersamaan dengan pengembangan ini, kata dia, ada penambahan alutsista atau persenjataan karena Kodam IX/Udayana mewilayahi Bali, NTB, dan NTT yang berbatasan dengan negara Timor Leste, maka dipandang perlu menempatkan satuan kavaleri di tempat itu.

"Dengan adanya satuan kavaleri di wilayah perbatasan, maka persenjataan akan ditambah untuk menjaga NKRI," katanya.

Dengan demikian di Bali akan ada dua kompi kavaleri dan satu kompi kavaleri lagi ditempatkan di wilayah NTT. Oleh karena itu, pihaknya meminta doa restu kepada masyarakat mudah-mudahan satuan ini mampu memberikan kiprah terbaik sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Ia menegaskan, alutsista akan ditambah secara bertahap dan direalisasi secepatnya untuk menunjang kinerja anggota dalam pengamanan wilayah NKRI. "Kami memahami anggaran negara untuk pengembangan pertahanan negara sangat terbatas," ujarnya.

Untuk itu penambahan alutsista akan melihat asas prioritas yang mana dahulu harus dikembangkan sesuai struktur yang dirancang sesuai pemenuhan personel. "Untuk memenuhi alutsista di dua kompi ini kita sudah siapkan," ujarnya.

(Antara)

Subscribe to receive free email updates: